Pinjaman Daerah Rp 1 Triliun Pemda Mabar, Inocentius Peni Nilai Langkah Maju

Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Inocentius Peni mengatakan, langkah pemerintah melakukan pinjaman daerah

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Pinjaman Daerah Rp 1 Triliun Pemda Mabar, Inocentius Peni Nilai Langkah Maju
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Inocentius Peni

Pekerjaan 33 ruas jalan di 12 kecamatan menelan dana hingga Rp 938.861.566.797, pembangunan pelataran parkir sebesar Rp 34.825.000.000 dan pembangunan ruko sebesar Rp 61.138.433.203.

"Dengan akses jalan yang baik, pasti terjadi perubahan ekonomi baru," ujarnya.

Pelataran parkir di Kampung Ujung, Labuan Bajo merupakan solusi atas kemacetan, sekaligus sebagai sumber pendapatan untuk membayar cicilan pinjaman.

"Kami memilih pelataran parkir, karena akan dikelola sebagai sumber pendapatan untuk membayar cicilan dana pinjaman juga digunakan untuk membangun ruko. Ruko di Labuan Bajo sangat kurang. Ini merupakan pilihan untuk pemanfaatan uang pinjaman, saat ruko berjalan, ini sebagai usaha untuk membayar cicilan," ungkapnya.

Lebih lanjut, jika pinjaman disetujui, maka sesuai regulasi proses pencarian pinjaman akan dilakukan sebanyak 3 kali yakni Oktober 2021, Januari 2022 dan Agustinus 2022.

"Kenapa tidak dicairkan sekalian, karena terkait pembebanan bunga pinjaman, pinjaman di SMI dengan program PEN. Tahap 1 bulan Oktober, kapan ini (dana) cair, maka ini saja yang akan dikenakan bunga pinjaman, untuk pengerjaan jalan, semua multi years," katanya.

Sumber lain untuk membayar cicilan pinjaman dengan mendorong agar porsi Dana Alokasi Khusus dan Dana Tugas pembantuan Kabupaten Mabar bertambah.

Sumber lainnya, lanjut Edistasius, dengan optimalisasi penarikan retribusi dan pajak di Kabupaten Mabar.

"Banyak, karena kita punya pariwisata, pajak hotel dan restoran, retribusi termasuk kapal-kapal yang beralih fungsi menjadi hotel. Ini adalah potensi yang nyaris kita tidak pungut. Lalu pajak PBB, selama ini baru dikenakan baru tanah, nyaris bangunan belum ditetapkan sebagai objek pajak, lalu kita punya Perumda Bidadari, Kita punya aset tanah yang belum dikelola, Ini dikelola oleh Perumda Bidadari, untuk bayar pinjaman kita," katanya.

Pihaknya pun optimis bahwa dapat membayar cicilan pinjaman.

"Dengan pekerjaan selesai, kepada petani giat menanam, sehingga saat jalan dibangun berdampak, dengan jalan baik dan hasil pertanian yang berkelimpahan maka tidak susah dipasarkan di kota," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved