Atasi Stunting di Sikka, Balai Pemukiman NTT Bahas Program Sandes

Atasi stunting di Kabupaten Sikka, Balai Prasarana Permukiman NTT bahas program Sandes

Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Atasi Stunting di Sikka, Balai Pemukiman NTT Bahas Program Sandes
DINAS KOMINFO SIKKA untuk POS-KUPANG.COM
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si

Atasi stunting di Kabupaten Sikka, Balai Prasarana Permukiman NTT bahas program Sandes

POS-KUPANG.COM | MAUMERE-Dalam rangka mengatasi dan menanggulangi persoalan stunting di Kabupaten Sikka maka Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi NTT menggelar kegiatan focus group discussion Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya ( Sandes) Tahun Anggaran 2021 di Hotel Go Maumere, Rabu (19/5/2021) pagi.

Kegiatan dalam rangka membahas stunting ini dibuka Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si.

Narasumber Focus Group Discussion yakni Dodi Soetopo, ST, MT sebagai Kepala PPK Perencanaan Balai Prasarana Pemukiman Wilayah NTT dan Kepala Bapelitbang Kabupaten Sikka, Constantia Arankoja, S.Sos.

Baca juga: Gelar Workshop Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Datangkan Empat Narasumber

Baca juga: Sempat Buron Pencuri iPad di SDI Dimpong Diantar Keluarga Serahkan Diri di Mapolres Manggarai

Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala PPK Perencanaan Balai Prasarana Pemukiman Wilayah NTT, Dodi Soetopo ST.MT, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sikka, Tommy Lameng, Kepala Bapelitbang Kabupaten Sikka, Constantia Arankoja S.Sos, Para Kepala Desa Sasaran Program Sandes Tahun Anggaran 2021 dan Para Tenaga Fasilitator Lapangan. Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dalam sambutan mengatakan, Program Sandes merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang bersifat produktif berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam, tenaga kerja dan teknologi lokal dalam mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan pendapatan masyarakat dan menurunkan angka stunting.

Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018-2021, prosentase angka stunting di Kabupaten Sikka mengalami penurunan setiap tahunnya.

Baca juga: Ternyata Inilah 7 Rahasia Kepintaran Orang Yahudi yang Tak Diketahui Publik, Apa Saja?

Baca juga: Wabup Belu Ingatkan ASN Layani Masyarakat Dengan Baik

Hal ini merupakan asil yang baik. "Tahun 2018 angka stunting di Kabupaten Sikka sebesar 36%, Tahun 2019 sebesar 25% dan Tahun 2020 menurun sebesar 18%," kata Bupati Sikka.

Bupati Sikka menjelaskan, beberapa faktor penting yang menyebabkan terjadinya stunting adalah kurangnya asupan gizi anak dan kondisi sanitasi yang buruk.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah baik pusat, provinsi maupun kabupaten telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.

Lebih lanjut dikatakan Bupati Sikka, Tahun 2020 program Sandes pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Sikka pada 10 desa sasaran yaitu Desa Reroroja, Egon Gahar, Kojagete, Runut, Tua Bao, Ilin Medo, Napugera, Aibura, Tana Rawa dan Natar Mage.

Dengan total jumlah unit jamban dan tanki septik yang Dibangun yaitu sebanyak 204 unit.

"Di Tahun 2021 Kabupaten Sikka kembali diintervensi oleh Program Sandes pada 10 desa sasaran yakni Desa Reroroja, Darat Pantai, Bang Koor, Wolorega, Nirangkliung, Wairterang, Watudiran, Nebe, Ojang dan Lia Kutu," jelas Bupati Sikka.

Ia menegaskan, penyelenggara program sanitasi perdesaan padat karya (Sandes) memiliki maksud yaitu menciptakan lapangan kerja melalui kegiatan pembangunan secara swakelola dan padat karya, memupuk rasa kebersamaan, gotong-royong dan partisipasi masyarakat desa, menekan jumlah pengangguran dan angka masyarakat berpengasilan rendah (MBR), membangkitkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat desa dan meningkatkan akses sanitasi layak dan aman bagi masyarakat.

Ia berharap dengan adanya program sandes diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan Sehat, penurunan angka stunting dan peningkatan kepemilikan jamban dan tanki septik yang layak dan aman sehingga dapat menjawab amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yakni tersedianya sistem layananan sanitasi yang bekelanjutan melalui peningkatan jumlah kepemilikan rumah tangga yang memiliki hunian dan akses air limbah domestik layak sebesar 90% termasuk 15% akses aman di dalamnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)

Berita Kabupaten Sikka

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved