Ratusan Warga Dari 2 Kampung di Labuan Bajo Konsumsi Air Kali
Sebanyak 2 desa di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mengonsumsi air kali
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Kepada Aco, dokter klinik mendiagnosa penyakit dideritanya karena mengonsumsi air yang memiliki kadar kapur sangat tinggi, sehingga ia disarankan untuk mengonsumsi air mineral.
Sepulangnya ke rumah, ia pun berkeyakinan bahwa sang mertua meninggal dunia karena penyakit ginjal dikarenakan mengonsumsi air kali, seperti yang dilakukannya.
Warga kampung sedikit terbantu karena terdapat penjual air galon yang berjualan air. Namun, hal itu tidak dirasakan warga lainnya karena faktor ekonomi.
Belum lagi, kata Aco, penjual air galon yang datang hanya beberapa kali dalam sebulan.
Pihaknya berharap, perhatian pemerintah agar membantu air bersih bagi masyarakat di Kampung Lobohusu.
"Kalau bisa secepatnya, ini prioritas," tegasnya.
Warga Kampung Lobohusu, Nurijah (40) mengaku sejak dulu mengonsumsi air kali.
Pihaknya sedikit terbantu dengan adanya penjualan air galon, namun jika penjualan air galon mandeg, ia pun kembali mengonsumsi air kali.
Nurijah menuturkan, jika terjadi hujan dan air sangat keruh, warga pun terpaksa menimba dan menggunakan air kali tersebut.
"Masih juga (kalau banjir), kalau tidak ada air mau bilang apa, ditimba, dimasak diminum, tapi yang direbus," kata nurijah diamini sejumlah warga lainnya saay ditemui di pinggir kali Wae Mese.
Dikesempatan yang sama, warga lainnya, Hamida (40), hanya pasrah dengan keadaan tersebut.
"Saya timba pakai 3 jeriken, lalu taruh di dalam baskom dan pikul, capek," kaluhnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)