Ratusan Warga Dari 2 Kampung di Labuan Bajo Konsumsi Air Kali
Sebanyak 2 desa di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mengonsumsi air kali
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Kali Wae Mese merupakan kali besar, yang juga mengairi sejumlah lahan sawah milik warga desa sepanjang aliran sungai.
Sementara itu, Kampung Lobohusu terletak di arah selatan Labuan Bajo, berjarak kurang dari 5 kilometer dari ibukota Kabupaten Mabar.
Ketua RT 008 RW 004 Kampung Lobohusu, Aco Jafar mengatakan, kebiasaan warga mengonsumsi air kali sejak 1969 lalu.
Sebelumnya, warga Kampung Lobohusu tinggal di Lengkong Pou, namun karena banjir bandang dan banyak korban jiwa, mereka direlokasi di Kampung Lobohusu.
Aco menuturkan, air kali tidak hanya digunakan untuk konsumsi warga, namun untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya seperti mandi, mencuci pakaian dan perabotan rumah tangga hingga pembangunan.
Walaupun air terlihat keruh dan tak layak konsumsi, warga yang berjumlah lebih dari 200 jiwa tidak punya pilihan lain.
Kondisi semakin parah saat memasuki musim hujan, air semakin keruh dan kotor karena bercampur lumpur.
Masyarakat terbantu pada 2018 lalu, karena adanya sumur bor dari Dinas PUPR Provinsi NTT.
Namun demikian, air dari sumur bor sedalam 34 meter itu menghasilkan air payau, yang tidak layak konsumsi.
Sumur bor bantuan itu juga rusak pada Agustus 2020 lalu, karena mesin pemompa air yang rusak, akibatnya warga pun kembali mengonsumsi air kali.
Air kali Wae Mese, menurut Aco, diduga telah terkontaminasi pestisida karena sepanjang kali terdapat areal sawah petani.
Dampak mengonsumsi air kali itu, sejumlah warga termasuk dirinya terkena penyakit ginjal. Bahkan, mertua Aco yang meninggal 2 tahun lalu karena penyakit ginjal, diduga kuat karena mengonsumsi air kali.
Selain itu, terdapat juga sejumlah warga yang mengalami diare, setelah mengonsumsi air kali.
"Keluhan ada penyakit kena batu ginjal, karena dari medisnya air ini ada zat kapurnya, lalu diare. Sudah ada korban, termasuk mertua saya," tutur Aco.
Aco menuturkan, penyakit ginjal yang dideritanya diketahui setelah berobat di salah satu klinik di Labuan Bajo.