Opini Pos Kupang
"Kele" dan Budaya yang Lestari
Manusia pada dasarnya adalah mahkluk yang berbudaya. Budaya dan kebudayaan melekat erat dalam pribadi manusia
Kele sebagai bagian dari kebudayaan tentunya harus terus lestari bersama keberadaan masyarakat Lio yang senantiasa berubah bersama perjalanan waktu. Kele merupakan simbol budaya yang harus dilestarikan.
Simbol tersebut menjadi penanda eksistensi masyarakat Lio yang akan terus ada seiring perubahan zaman. Hal tersebut tentunya menjadi warisan turun temurun yang harus dipertahankan dan diingat demi kesinambungan sejarah.
Cerita sejarah dan kebiasaan proses ritual adat yang terus dilestarikan senada dengan identitas dan eksistensi manusia sebagai mahkluk religius (homo religius) yang berbudaya. Identitas tersebut memungkinkan manusia (baca : masyarakat Lio) untuk melakukan proses komunikasi transendental sebagai upaya membangun hubungan vertikal antara manusia itu sendiri dengan Tuhan sebagai wujud metafisika di luar kemampuan indrawi manusia. *