Pentolan KKB Ungkap Kisah Sedih, Awalnya Dijebak Janji Manis, Hingga Tak Tahan Menyaksikan Penyksaan
Satu persatu pentolan KKB kini mulai kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Mereka mengungkapkan bahwa awal bergabung ke KKB karena janji-janji manis.
Maka kisah dan pengakuan para pentolan KKB Papua turun gunung akan sangat menarik untuk disimak.
Bukti tidak semua orang Papua itu ingin merdeka, tetapi pada umumnya mereka bergabung karena terbawa permainan politik kelompok tertentu yang memanfaatkan keluguan mereka dengan kedok berjuang merebut kemerdekaan Papua.
Bukti Kejahatan KKB Papua
Fakta baru meski banyak yang membantah, bahkan beberapa aktivitas HAM menuding Indonesia bisa melakukan pelanggaran HAM.
Namun pernyataan itu dimentahkan beberapa fakta baru seputar tindakan KKB Papua.
Hal itu terbukt dengan beberapa kejahatan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) dinilai sudah dikenal sejak lama.
Diantaranya, dari membunuh guru, membantai warga, hingga membakar sekolah tempat anak-anak Papua belajar merajut masa depan, sudah lama menjadi berita.
"Ibaratnya sebuah keluarga, para pimpinan teroris Papua itu tak lebih dari jenis orang yang tega menipu anggota keluarga sendiri,” kata Ketua Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI), Nurkhasanah, Jumat 7 Mei 2021.
Nurkhasanah menunjuk kisah Tenius Tebuni, seorang eks anggota teroris KKB yang bertahun-tahun mengikuti kelompok teror itu melakukan petualangan kriminalnya meneror warga Papua.
Kembali ke Pelukan Ibu Pertiwi
Untunglah, kata Nurkhasanah, Tenius Tebuni yang menjadi anggota Teroris KKB dari kelompok Rambo Lokbere pimpinan Egianus Kogoya itu akhirnya sadar.
Tebuni kini kembali ke pangkuan NKRI dan menyatakan tobat.
“Dia bilang, selama bertahun-tahun menyaksikan kekejaman kelompoknya,"
"Hatinya menjerit tiap kali menyaksikan penyiksaan dan kekejian yang dilakukan kelompoknya terhadap warga."
"Bukan hanya warga Papua yang berasal dari pendatang, tapi juga warga asli," kata dia.