Wawancara Eksklusif
Gebrakan 100 Hari Pertama Bupati Malaka : Audit Penggunaan Anggaran Daerah
Apa yang akan dilakukan dalam 100 hari kedepan dan bagaimana Bupati dan Wakil Bupati Malaka akan membawa Malaka?
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Tidak dalam konteks mencari kesalahan?
Saya kira rugi kalau kita mencari kesalahan. Untuk apa mencari kesalahan. Tapi saya mencari kebenaran, lalu saya juga akan memilih orang yang kerjanya lurus sehingga bergandengan tangan membangun Malaka.
Tim kerja yang solid yang betul dengan hati kasih untuk melayani masyarakat. Tapi orang itu harus baik dan benar. Kenapa? Orang baik belum tentu benar, baik lihat kita sopan santun tapi ternyata mencuri uang daerah, misalnya.

Ya, supaya temuan-temuan itu harus ditindaklanjuti, sehingga dana yang kita dapat kembali akan kita serahkan kepada masyarakat untuk dikelola demi kepentingan masyarakat.
Di awal kepemimpinan sudah memberi warning?
Kita memang harus memberi warning supaya kita kerja jujur dan lurus. Saya menghilangkan stigma, jangan sampai ada stigma dimana banyak mayoritas maaf Katolik jangan sampai ada sarang penyamun saran korupsi. Saya tidak suka seperti itu. Jangan sampai tiap hari ke gereja berdoa berlutut sampai nangis ke luar gereja trus rampok.
Kita ingin jangan hanya berdiskusi tapi eksekusi. Untuk apa? Salah satu pendidikan yakni mencegah niat jahat orang untuk tidak tercapai untuk melakukan kejahatan karena dari awal sudah teriak.
Saya ambil contoh salah satu, begitu bencana saya teriak, Jangan coba coba salah gunakan bantuan sosial apalagi uang bencana kepada masyarakat. Kalau ada saya akan audit.
Apakah ada Indikasi ketidakberesan yang sudah dicium pak Bupati dan pak wakil terkait dengan ini sehingga di awal langsung fokus pada audit?
Saya berpikir begini. APBD kami itu kecil. PAD kami apa lagi. Di bayangan saya, kalau APBD tidak terlalu banyak lalu ada penyelewengan atau bocor anggaran, apa yang bisa kita gunakan untuk pembangunan.
Logis saja, uang sudah sedikit lalu penggunaan itu menyeleweng, apa jadinya dengan anggaran sedikit kita mau membangun Malaka ini?
Jadi kita harus kita cek dulu, kalau memang tidak ada ya syukurilah. Kalau ada ya ini pembinaan.
Selain audit dana, ada program yang lebih spesifik yang mau di eksekusi di awal kepemimpinan?
Ya saya dengan pak wakil, bahkan waktu debat pun kita sudah bilang. Malaka belum punya alun alun. Berikut kami di Kota Betun kalau hujan lebat musti banjir. Ini aneh. Kita juga mau buat trotoar dan saluran. Itu minimal kita lakukan.
Kita juga rencana mau membangun pusat pemerintahan Kabupaten Malaka, kawasan ini tahun pertama kita sudah minta Kadis PU untuk buka akses dua jalur ke kawasan itu terutama dan juga perlu. Lokasinya di Betun. Namanya Labarai, lokasinya strategis.