Wawancara Eksklusif

Gebrakan 100 Hari Pertama Bupati Malaka : Audit Penggunaan Anggaran Daerah 

Apa yang akan dilakukan dalam 100 hari kedepan dan bagaimana Bupati dan Wakil Bupati Malaka akan membawa Malaka?

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/RYAN NONG
Bupati Malaka dan Wakil Bupati Malaka diapit Pemimpin Perusahaan PT Timor Media Grafika, Erniwaty Madjaga dan Manager Produksi, Alfons Nedabang 

Gebrakan 100 Hari Pertama Bupati Malaka : Audit Penggunaan Anggaran Daerah 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat atas nama Presiden Republik Indonesia akan melantik pasangan bupati dan wakil bupati Kabupaten Belu, Malaka dan Sumba Barat hari ini, Senin 26 April 2021.

Seremonial pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilaksanakan di Aula El Tari Kompleks Kantor Gubernur NTT, jalan Polisi Militer Kecamatan Oebobo Kota Kupang, NTT. Acara seremonial pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dimulai pukul 09.00 Wita. 

POS-KUPANG.COM berkesempatan untuk melakukan wawancara khusus bersama pasangan bupati dan wakil bupati Malaka. Bagaimana memulai pemerintahan pasca Pilkada yang menguras energi dengan tensi yang cukup panas? Apa yang akan dilakukan dalam 100 hari kedepan dan bagaimana Bupati dan Wakil Bupati Malaka akan membawa Malaka? Berikut petikan wawancara yang dipandu Wartawan Pos Kupang Alfons Nedabang. 

Proficiat hari ini telah dilantik menjadi bupati dan wakil Bupati Malaka. Bagaimana kesannya? 

Saya memaknai proses yang begini panjang. Bagi saya proses pendewasaan, melewati dengan niat tulus tidak selamanya harus didapat dengan proses yang singkat, tidak didapat seenaknya dalam jangka waktu dekat. 

Jadi manusia yang arif dan bijaksana harus menghargai tupoksi, terus berpikir bijaksana berhadapan dengan masyarakat. Ini profesi mulia jadi setiap kita saling menghormati dan saling menghargai, Vox Populi vox dei. 

Memaknai peristiwa politik ?

Dari sisi politik saya sudah menang dengan penetapan KPU. Tapi hak konstitusional pihak lawan untuk melakukan upaya hukum ya silahkan. Tapi kita tetap punya keyakinan, kita percaya diri bahwa semua akan kita terima. Apa yang kita tanam itu yang akan kita tuai. 

Ketika memutuskan untuk terjun dalam politik praktis apakah sudah terbayang proses akan sampai seperti ini?

Saya tentu sangat menyiapkan diri untuk itu. Karena saya tahu bahwa dari awal saya sudah minta kepada tim sukses saya, tim keluarga saya, jurkam saya bahwa harus siap-siap untuk menang lebih dari 2 persen, karena ketika di bawah  19 persen saja maka orang bisa melakukan itu. Jadi kita harus siap sampai dimanapun sampai kapanpun.

Dan bagi saya kalau mau berpikir santai, ini juga saya maknai proses ini maka saya memaknai sebagai proses sosialisasi diri sehingga saya semakin mapan dan semakin dikenal, ini kan tidak perlu cost yang tinggi. Ini kab promosi gratis. Jadi dimana mana orang bisa kenal, oh Simon Nahak. Bagaimana di MK, dia menang. 

Ini proses yang begini panjang, kita juga kalau bahasa gaul ya kita ikut resah dan gelisah karena menanti Keputusan MK membuat kita gelisah. Tetapi sebagai makhluk Tuhan, saya menyampaikan bahwa saya bersyukur dengan proses panjang maka saya bisa mendekatkan diri dengan Tuhan, leluhur dan alam. 

Proses politik sudah berjalan sampai pada pelantikan pagi ini. Apakah perbedaan sikap politik itu masih terbawa hingga saat ini atau nanti ke depan?

Kalau saya menghargai perbedaan, perbedaan itu indah.  Ibarat bunga di dada kalau putih saja maka bosan, tapi kalau ada merah dan putih itu indah. Kita tetap menghargai perbedaan, apalagi soal sikap politik.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved