8.818 Rumah Terdampak Bencana di Kabupaten Kupang, 4.236 Diusulkan Untuk Pemulihan Dini

untuk 4.236 sedangkan yang sisa 3 ribu sekian itu akan kita proses untuk tahap 2 sambil menunggu proses verifikasi

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Tangkapan Layar Ngobrol Asyik Bersama Pos Kupang, Senin 19 April 2021. 

8.818 Rumah Terdampak Bencana di Kabupaten Kupang, 4.236 Diusulkan Untuk Pemulihan Dini

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Akibat bencana badai seroja yang menghantam NTT pada Minggu 04 April 2021 lalu, 8.818 rumah di Kabupaten Kupang rusak.

Hal ini diungkapkan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Kupang, Juhardi D. Selan dalam acara Ngobrol Asyik Bersama Pos Kupang pada Senin 19 April 2021.

"Tingkat kerusakan sampai saat ini seluruh KK yang terdampak di Kabupaten Kupang berjumlah 8.818 dengan kerusakan rumah yang sementara kita inventarisir masuk dalam tahap 1 untuk pengusulan untuk proses rencana pemulihan dini, untuk rencana pemulihan dini itu kita usulkan untuk 4.236 sedangkan yang sisa 3 ribu sekian itu akan kita proses untuk tahap 2 sambil menunggu proses verifikasi," kata Juhardi.

Baca juga: Yapinkar SVD Salurkan Bantuan Bagi Korban Bencana di Kabupaten Kupang

Sementara korban jiwa, lanjut dia, yang tercatat saat ini meninggal 12 orang, hilang 3 orang,luka - luka 26 orang.

Terkait mekanisme pendataan pasca bencana Juhardi mengatakan, Bagian Tatapem sendiri menjadi anggota dari pos komando (Posko) tanggap darurat kabupaten Kupang.

"Dalam hal ini saya yang ditugaskan untuk jadi koordinator bagian data dan informasi jadi khusus untuk mekanisme pendataan saat ini kita sudah coba untuk melakukan pendataan dari berbagai sumber, berbagai media yang ada, yang kita lakukan kebetulan Bagian Tatapem yang koordinir seluruh camat yang ada di Kabupaten Kupang kita coba gunakan grup WhatsApp untuk camat Kabupaten Kupang," jelasnya.

Data tersebut dicoba untuk didapatkan dari 24 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kupang paling lambat hari Selasa tanggal 6 April namun karena kondisi jaringan komunikasi terganggu maka yang bisa diakses pada tanggal 6 dan 7 hanya beberapa kecamatan yakni Kupang Timur, beberapa desa di Kupang Tengah dan Kupang Barat.

Baca juga: Kronologi Lengkap Tewasnya Remaja 15 Tahun di Sungai Noelmina Kabupaten Kupang, Saat Mandi?

"Yang lainnya minta maaf, data itu kita bisa peroleh, kita bisa kumpulkan semua itu setelah tanggal 9. Karena misalnya untuk teman - teman kita di wilayah Amfoang sampai saat ini hubungan komunikasi kita pun masih lambat. Yang bisa kita komunikasikan hanya kecamatan Amfoang Timur, karena itupun mereka numpang sinyal dari Oekusi, Timor Leste," katanya.

Meski demikian, lanjut dia, sampai saat ini mereka tetap berupaya menginput data ke posko sehingga saat ini data dari setiap Kecamatan sudah berhasil direkap yakni seluruh data korban terdampak berdasarkan KK, jumlah jiwa, dan kerusakan rumah sesuai dengan yang ditetapkan.

"Semuanya saat ini kita sudah berhasil input dan saat ini juga saya perlu informasikan untuk kita semua bahwa saat ini kita sementara kebijakan yang diambil oleh pak Bupati adalah kita coba untuk melakukan aksi pemulihan dini," ujar Juhardi.

Foto T.19 di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang yang roboh akibat badai siklon tropis seroja. Foto diambil pada Rabu 7 April 2021 sore.
Foto T.19 di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang yang roboh akibat badai siklon tropis seroja. Foto diambil pada Rabu 7 April 2021 sore. (POS-KUPANG.COM/Intan Nuka)

"Data dari 24 kecamatan sudah masuk tapi terus kita lakukan penginputan dan yang sudah diinput kita lakukan verifikasi berdasarkan NIK dan nomor KK," lanjutnya.

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Sungai Noelmina Kabupaten Kupang, Begini Kronologinya

Juhardi mengatakan, dalam sistem penanganan bencana, sejak tanggal 5 pihak BPBD Kabupaten Kupang telah menugaskan tim reaksi cepat dan tim reaksi cepat telah memperoleh data di lapangan yang bisa diakses saat itu.

"Tim reaksi cepat itu menghasilkan data secara cepat dan juga kita kaji cepat tanggal 6 itu untuk menjadi acuan dalam penetapan tanggap darurat bencana di Kabupaten Kupang," jelasnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kupang, Obed Laba mengungkapkan, saat bencana, dirinya sedang berada di kampung karena ibundanya berpulang.

Ketika hendak pulang, Obed terhalang banjir sehingga dia baru kembali keesokan harinya.

"Untuk Kabupaten Kupang bencana ini sebenarnya terjadi dari sore tanggal 4 itu sudah mulai hujan dan ada angin dan berlanjut terus sampai dengan malam jam 7 saya mau pulang tidak bisa karena banjir," kata Obed.

"Kejadian itu sampai dengan jam 2 dinihari itu kita sebut puncak. Besok paginya saya pulang ke Kupang. Saya coba jalan ke Oelamasi dan ada pohon tumbang sehingga tidak bisa langsung ke kabupaten tapi hari itu. Tapi bupati pagi itu langsung jalan ke arah Barat sini sampai di Puskesmas ternyata tidak bisa lewat lagi," lanjutnya.

Baca juga: Dampak Bencana Alam di Kabupaten Kupang, Harga jual BBM Selangit, Ini Sikap Bupati Kupang

Dia mengungkapkan, di Kabupaten Kupang khususnya daerah Naibonat dan Oesao sudah terjadi banjir besar sejak hari Sabtu malam sehingga langsung dilakukan evakuasi oleh tim sampai dengan pukul 6 pagi.

Aksi kemanusiaan HMI saat berada di pulau Kera, kabupaten Kupang.
Aksi kemanusiaan HMI saat berada di pulau Kera, kabupaten Kupang. (POS-KUPANG.COM/Irfan Hoi)

"Kemudian pak Bupati juga sudah turun tapi kembali lagi karena keadaan banjir dan tumbang pohon akhirnya saat itu beliau berjalan memberikan dukungan moril dan material, itu sampai sore," jelasnya.

Untuk koordinasi, lanjut Obed, pertemuan dilakukan face to face karena jaringannya putus.

Diungkapkan Obed, ketika melihat kondisi Kabupaten Kupang yang dihantam badai, dia merasa prihatin karena dengan banjir dan pohon tumbang ini semua tidak berdaya.

"Jadi di pikiran kita itu bagaimana kita mengambil langkah untuk persoalan yang terjadi ini. Tentunya bencana ini kita tidak bisa salahkan siapa karena ini bencana yang terjadi kalau mau dibilang kehendak Tuhan juga terjadi disana. Tapi jangan sampai dengan terjadinya bencana ini membuat kita merasa duka lalu kita tinggal diam tapi kita harus bangkit untuk bagaimana keluar dari persoalan bencana ini," tegasnya.

Lanjut Obed, kebijakan pemerintah Kabupaten Kupang terkait bencana ini, pertama, pemerintah dalam hal ini Bupati mengambil langkah mengumpulkan semua pimpinan OPD untuk membagi tugas dihari kedua untuk setiap kepala dinas bertanggung jawab atas satu wilayah kecamatan.

Baca juga: Partai Demokrat Kabupaten Kupang Kembali Lakukan Aksi Peduli di Taklale, Begini Suasananya

"Pak Bupati perintahkan juga untuk dibuatkan surat keputusan tentang tanggap darurat. Itu langkah yang kita ambil," ujarnya.

Dengan adanya tugas yang diberikan kepada masing - masing pimpinan OPD, hari itu juga langsung melakukan tugas yaitu turun ke masing - masing kecamatan untuk melihat dari dekat bencana yang terjadi di sana, baik itu kerusakan rumah, longsor, pohon tumbang dan melakukan pendataan di sana.

Terkait pemulihan dini Obed mengatakan, kerusakan yang terjadi sudah di-SK-kan dan dilaporkan ke BNPB dan pemerintah provinsi dengan harapan bahwa dengan adanya kerusakan itu BNPB pusat atau pemerintah pusat bisa memberikan bantuan untuk pemulihan rumah - rumah yang rusak tersebut.

BAGI BANTUAN-- Partai Demokrat Kabupaten Kupang kembali lakukan aksi peduli dan berbagi bantuan pada korban bqdau seroja di Taklale, Kamis 15 April 2021.
BAGI BANTUAN-- Partai Demokrat Kabupaten Kupang kembali lakukan aksi peduli dan berbagi bantuan pada korban bqdau seroja di Taklale, Kamis 15 April 2021. (istimewa)

"Dari Pemkab tidak ada (dana untuk perbaikan). Tahun ini bedah rumah ada 50 unit. Itu artinya dia masuk dalam penanganan bencana," ungkapnya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kupang, Yohanis Masneno mengatakan, sejak tanggal 4 April, Dinas Sosial Kabupaten Kupang sudah membuka dapur umum di kantor Dinas Sosial Kabupaten .

Baca juga: WKRI NTT Peduli Korban Bencana di Paroki Taklale Kelurahan Babau Kabupaten Kupang

"Karena memang waktu itu yang sangat berdampak dan kita bisa jangkau dan kita bisa lihat secara langsung yaitu di Kelurahan Naibonat, kemudian di beberapa Desa Kelurahan di Kecamatan Kupang Timur sehingga kami dari Dinas Sosial bersama teman - teman Tagana kami membuka dapur umum," katanya.

Dapur umum tersebut dibuka sampai hari Senin pagi. Pada hari tersebut Dinas Sosial membagikan 4.000 nasi bungkus kepada warga yang terdampak.

"Hari Senin siang itu kita berhentikan dapur umum di Dinas Sosial dan kita lanjutkan lagi hari Selasa, kita buka posko dapur umum di Taklale, Kelurahan Babau Kecamatan Kupang Timur," ujar Yohanis.

"Bukan hanya di situ saja tapi kami juga perlu menyampaikan terimakasih karena ada dukungan dari berbagai pihak, melalui pak Bupati dan Sekda berkoordinasi dengan Brigif Komodo jadi beliau - beliau TNI membuka posko dapur umum di Gereja Elim Naibonat," lanjutnya.

Yohanis menambahkan, Kodim juga membuka posko dapur umum di Tuapukan, kemudian pada beberapa titik, masyarakat membuka dapur umum di komunitas mereka masing - masing.

Selain makanan siap saji, dengan kemampuan yang ada, lanjut Yohanis, pada beberapa titik diberikan logistik barang mentah.

Baca juga: Korban Banjir di Kabupaten Kupang Dapat Bingkisan Kemanusiaan dari Partai Hanura

"Puji Tuhan juga bahwa pada hari Kamis siang kami berpikir bahwa logistik yang kami miliki sudah tidak bisa lagi tapi Tuhan bekerja melalui tangan - tangan yang terbuka memberikan bantuan ke posko sehingga kami bisa melanjutkan aktivitas dapur umum di beberapa titik," ungkapnya.

Manajemen Bali United bersama sejumlah sponsor tim dan SSB Bali United Kristal Kupang menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga  di Desa Naibonat dan Desa Taklale Kabupaten Kupang
Manajemen Bali United bersama sejumlah sponsor tim dan SSB Bali United Kristal Kupang menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga di Desa Naibonat dan Desa Taklale Kabupaten Kupang (POS-KUPANG.COM/SIPRI SEKO)

Terkait bantuan logistik selanjutnya di daerah - daerah lain, Yohanis menyampaikan, bukan hanya Dinas Sosial  yang menangani tetapi di Kabupaten Kupang dibentuk Posko Utama di kantor Bupati Kupang sehingga semua bantuan  yang diberikan kepada masyarakat pada akhirnya melalui satu pintu, yaitu melalui posko utama di Kantor Bupati Kupang yang penyaluran dan pendistribusian dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Bupati dan secara teknis ditangani oleh BPBD Kabupaten Kupang.

Posko utama di Kantor Bupati Kupang tidak dibuat dapur umum tapi semua logistik yang ada di sana disiapkam oleh kabupaten, juga ada dukungan dan donatur dari berbagai pihak dikumpulkan di sana untuk didistribusikan lebih lanjut.

"Kita tidak sampai setiap kecamatan untuk membuat dapur umum karena akses putus mau ke tempat - tempat tertenti juga putus komunikasi juga terputus," ujarnya.

"Yang handle dapur umum itu dibawah bidang Linjamsos Pak Kabid dan dibawah Linjamsos itu ada teman - teman Tagana yang sejak awal tanggal 4 hari Minggu itu menghandle itu semua," lanjut dia.

Pekerjaan di dapur umum juga dibantu oleh SDM PKH, ASN maupun tenaga honorer di Dinas Sosial dan didukung oleh masyarakat setempat.

Prajurit Brigif 21/Komodo ketika memberikan pelayanan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana alam di Naibonat, Kabupaten Kupang.
Prajurit Brigif 21/Komodo ketika memberikan pelayanan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana alam di Naibonat, Kabupaten Kupang. (Dok. Brigif 21/Komodo.)

Baca juga: Wagub NTT, Josef Adrianus Nae Soi  Tinjau Korban Bencana Terisolir di Oepoli Kabupaten Kupang

Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Paulus Ati mengatakan, sejak hari Minggu, BPBD sudah mulai bergerak.

"Hari pertama itu kita sudah bergerak atas dasar perintah pyak Kadis, kami konvoi dari sini kita ambil barang di kantor bupati lama," kata Paulus.

"Kita konvoi itu sebelum terjadi bencana yang luar biasa. Saat sampai di sana, dengan personil yang ada kurang lebih 30-an personil yang ada tagana kita melakukan pendataan melihat kondisi bahwa saat itu belum bisa kami lakukan karena saat itu banjir dan aktivitas kami keluar juga tidak bisa, oleh karena itu kita memutuskan kita start jam 4 dinihari Itu perintah pak kadis tidak boleh pulang," ungkapnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved