Bencana Alam NTT
Curhatan Mensos Risma Soal Bencana NTT Viral, Mantan Walikota Surabaya Bilang NTT Begini, Apa?
Curhatan Mensos Risma Soal Bencana NTT Viral, Mantan Walikota Surabaya Bilang NTT Begini, Apa?
Di kawasan bencana, kata Syafii, Tagana bertugas melakukan pendataan korban, evakuasi korban ke tempat aman khususnya kepada kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya.
Tagana juga membantu melakukan pendistribusian logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir.
“Logistik bersumber dari Gudang Dinas Sosial Provinsi NTT dan Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur serta belanja langsung,” katanya.
Tagana juga melakukan pendataan ahli waris korban meninggal dunia dan Luka-luka untuk pemberian santunan.
Raskal datang dari Lewoleba ke desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape Senin 5 April 2021 sore, hanya untuk satu tujuan, menemukan jasad ibu mertuanya dan keluarga lainnya. (POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo)
Update Korban
Sementara itu, menurut data hingga Senin 5 April 2021 malam, Doni menyebut sebanyak 84 orang korban meninggal dunia dan 71 orang masih dinyatakan hilang pada bencana banjir bandang di NTT.
"Suatu angka yang besar sekali," kata Doni.
Doni menambahkan, langkah awal yang dilakukan oleh tim di lapangan mulai dari Pemerintah Daerah, Kementerian Kesehatan, relawan lokal untuk mencari dan menemukan jenazah yang masih belum ditemukan.
Bibit Siklon Tropis
Baca juga: Permintaan Korban Banjir Ile Ape Depan Mensos Risma; Dari Excavator Sampai BBM Mahal
Baca juga: Mensos Risma Janji Korban Bencana Lembata Terima Kartu PKH Lagi Dalam Waktu 2 Minggu
Baca juga: Bertemu Mensos Risma, Warga Terdampak Banjir Ile Ape Kabupaten Lembata Minta Direlokasi
Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya siklon tropis pada Senin (5/4/2021) pukul 01.00 WIB dini hari.
Adapun siklon ini berkembang dari bibit siklon yang sudah dideteksi sejak 2 April 2021 lalu.
"Saat bibit saja sudah menimbulkan bencana, apabila benar-benar menjadi siklon, maka dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat risikonya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Minggu 4 April 2021.
Masyarakat terutama yang ada di NTT, dikatakan Dwikorita, diminta waspada terhadap cuaca buruk yang akan terjadi dan masih berlanjut.
"Jadi BMKG sebagai Jakarta Tropical Cyclone Warning Center sejak 2 April sudah mendeteksi adanya bibit siklon tropis 99s yang mulai terbentuk di sekitar Laut Sawuh NTT," lanjutnya.
"BMKG telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem sebagai dampak dari bibit siklon tersebut sejak 2 April yang lalu," tambah Dwikorita.
(*)