Bencana Alam NTT
Bertemu Mensos Risma, Warga Terdampak Banjir Ile Ape Kabupaten Lembata Minta Direlokasi
satu perwakilan pengungsi yang menyampaikan di hadapan Mensos Risma dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur keinginan mereka
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Bertemu Mensos Risma, Warga Terdampak Banjir Ile Ape Kabupaten Lembata Minta Direlokasi
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Warga terdampak banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata meminta pemerintah melakukan relokasi tempat tinggal.
Hal ini mereka sampaikan saat berdialog dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Posko Puskesmas Waipukang, Kecamatan Ile Ape, Selasa 6 April 2021.
Kepala desa Amakaka Thomas Tiro adalah satu perwakilan pengungsi yang menyampaikan di hadapan Mensos Risma dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur keinginan mereka untuk direlokasi.
Menurut dia, bencana dan longsor yang berasal dari lereng Gunung Ile Lewotolok itu telah menghancurkan 54 rumah warga termasuk rumah miliknya dan gedung SDI Lewotolok 1.
Baca juga: Bupati Sunur Sebut 42 Korban Banjir Ile Ape Belum Ditemukan
Baca juga: Sebanyak 22 Warga Tertimbun Longsor di Kabupaten Lembata, Desa Waimatan Akan Direlokasi
"Rumah saya juga hilang, tolong penuhi kebutuhan kami pengungsi. Kami minta bisa tangani da tempatkan kami di pemukiman yang layak dan aman," ungkap Thomas.
Hal senada juga diungkapkan Camat Ile Ape Timur, Nikolaus Ola Watun yang menyebutkan ada 9 desa di lereng gunung Ile Lewotolok yang rentan bencana. Dia meminta pemerintah melakukan relokasi desa-desa yang rentan bencana.
Mensos Risma sepakat dengan usulan relokasi tersebut. Namun menurutnya, rencana itu bisa terealisasi cepat kalau pemerintah daerah Kabupaten Lembata bisa menyiapkan lahan untuk relokasi.
"Kalau relokasi akan sangat bagus. Tapi tidak bisa segera. Butuh proses," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menjelaskan rencana relokasi sudah dipikirkan pemerintah.
Dia memastikan areal yang saat ini jadi aliran banjir dan longsor sudah pasti tidak akan dijadikan pemukiman lagi.
Baca juga: Mengenal Sejarah Kabupaten Lembata yang Terkenal dengan Objek Wisata Unik & Menarik di Provinsi NTT
Baca juga: Puluhan Warga Korban Banjir Ile Ape Kabupaten Lembata Belum Ditemukan, Akses Jalan Mulai Dibuka
Pemerintah tentu akan membantu penyintas membangun rumah jika dia punya tanah di tempat lain. Tanah itu bisa perorangan dan bisa juga per kelompok.
Selain Mensos Risma, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan Anggota DPD RI Angelo Wake Kako juga mengunjungi para pengungsi dan meninjau lokasi bencana di desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka hingga Waimatan.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)
Update Data Korban NTT dari BNPB
Flotim MD 60 orang, Hilang 12 orang, total 72