"Invisible Risk” Pembelajaran Virtual

Harus kita akui bahwasanya pandemi Covid-19 telah memberi dampak luar biasa bagi sektor pendidikan di negara ini.

Editor: Agustinus Sape
Foto pribadi
Apolonius Anas, Direktur Lembaga Bimbingan Kursus dan Pelatihan U-Genius Kefamenanu. 

Memang harus diakui bahwa di relung hati terdalam peserta didik tentu kebingungan karena usia yang mestinya mereka belajar bersosialisasi langsung mulai dari lingkungan rumah, sekolah serta komunitas malah terperangkap dalam sistem sosialita daring yang sifatnya semu dan banyak yang dibuat-buat.

Sosilaita daring telah mengakuisisi sosialita fisik peserta didik. Sosialita daring memang lebih banyak merenggut nasib generasi saat ini karena peserta didik tidak memiliki literasi yang mumpuni dalam menangkal utamanya karena literasi penggunaan gawai yang minim. Adanya aplikasi sosialita turut menyumbang terjadinya dekadensi moral pada diri siswa saat ini.

Dengan demikian maka bahaya yang tidak kelihatan ( invisible risk) dari pembelajaran virtual harus segera diketahui dan diantisipasi oleh semua elemen masyarakat seperti yang dipaparkan di atas. Jangan sampai generasi muda dan anak-anak usia sekolah saat ini terlalu larut berada dalam perangkap ruang maya yang bisa menggerus peradaban. Sehingga memuncak pada situasi lost generation seperti yang dikhawatirkan oleh Nadiem Makarim. Maka usaha sadar dan penuh edukasi mengakhiri pandemi Covid-19 harus dilakukan secara serius oleh semua elemen masyarakat.*

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved