Hari Perempuan Internasional, Ansi Minta Pemerintah dan Dewan Perkuat Kebijakan
kebijakan - kebijakan dan penganggaran untuk upaya mengurangi tindak pidana bagi perempuan, khususnya kekerasan.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Ansy juga mengungkapkan dia bersama tim masih bertahan sampai saat ini di LBH Apik karena mereka melihat dan melakukan pekerjaan sama seperti beribadah.
"Jadi kerja kami adalah bagian dari ibadah. Kalau orang berpikir ibadah itu hari Minggu kalau kami setiap hari. Dan kami percaya panggilan kami ini adalah panggilan kemanusiaan, kami bukan mengejar popularitas, kami bukan mengejar bagaimana kita bisa mendapatkan banyak uang," katanya.
Bagi Ansy dan teman - temannya, dalam konteks beribadah mereka melihat, ini cara Tuhan dipermuliakan lewat pekerjaan mereka.
"Yang kami tahu bahwa berkat Tuhan itu selalu mengalir kepada kami dan kami tidak lihat dalam bentuk uang semata. Yang membuat kami bahagia sampai hari ini melakukan setiap aktivitas kami yang mungkin banyak orang juga yang heran ya kok bisa ya mereka menyelesaikan semua kasus," jelasnya.
• Polres Sikka Antar Tersangka Kasus Pembunuhan ke Jaksa
• Pemimpin Perusahaan Pos Kupang Silaturahmi dengan Bupati Ngada
• Wakil Wali Kota Pantau Vaksinasi Lansia
"Kami bisa melakukan semua itu karena Tuhan yang menopang dan menolong kami. Kalau secara manusia kami tidak sanggup. Saya kira kekuatan itu datang dari Tuhan sehingga kami bisa menyelesaikan banyak soal itu dengan hikmat Tuhan," pungkasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)