Maria Loka dan Perjuangan Memberantas Kekerasan Anak dan Perempuan di Lembata
Maria Loka dan Perjuangan Memberantas Kekerasan Anak dan Perempuan di Lembata
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola

Suaminya, Thomas Enga Lampo sangat setia dan berkorban mendampingi Maria bertemu dengan perempuan dan anak yang jadi korban kekerasan sampai di pelosok-pelosok desa.
"Awalnya keluarga besar menolak pekerjaan saya. Mereka tidak suka saya jadi guru karena kerja begini mereka anggap uang tidak ada. Namun semakin lama mereka paham juga dan mereka sadar ini perjuangan yang luar biasa. Bahkan mereka mendukung secara finansial juga," katanya.
"Saya tetap komitmen dengan kerja-kerja saya ini. Apalagi di gereja saya juga selalu membawakan materi untuk kekerasan rumah tangga saat kursus persiapan pernikahan," tambah Maria.
Thomas Enga Lampo, suami dari Maria, sendiri mengakui kalau pekerjaan istrinya itu sangat mulia dan justru sesuai dengan jiwa sosialnya juga.
Oleh sebab itu, Thomas tidak punya alasan untuk mempermasalahkan pekerjaan istrinya itu.
"Saya dukung karena saya juga tidak bisa lihat orang susah. Saya suka tolong orang yang susah, cepat prihatin. Sehingga istri kerja seperti ini saya dukung dan tidak protes banyak," ungkap Thomas yang berprofesi sebagai tukang ojek ini.
"Prinsipnya, saya tidak dapat sesuatu di dunia, kita tidak punya tabungan di dunia tapi tabungan di akhirat itu yang kita siapkan," pesannya.
"Memang Tuhan panggil kita untuk laksanakan tugas-tugas perlindungan perempuan dan anak seperti ini," pungkasnya.
Biodata
Nama: Maria Loka
TTL: 8 Desember 1977 di Desa Mahal, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata
Suami: Thomas Enga Lampo
Anak: Yohanes Daton Lampo, Ursula Yuliana Lampo dan Andreas Wayan Lampo. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)