Breaking News

GAWAT, Diplomat Top China Peringatkan Amerika 'Stop Campuri Urusan Kami' Jika Tidak Ini yang Terjadi

GAWAT, Diplomat Top China Peringatkan Amerika 'Stop Campuri Urusan Kami' Jika Tidak, Ini yangTerjadi

Editor: maria anitoda
AFP
GAWAT, Diplomat Top China Peringatkan Amerika 'Stop Campuri Urusan Kami' Jika Tidak, Ini yangTerjadi 

Bahkan di antara 23 negara tersebut ada 8 negara yang di antaranya dalam kondisi mengkhawatirkan dan bisa terancam bangkrut.

Delapan negara ini, berisiko tinggi karena memiliki proporsi utang luar negeri cukup tinggi pada China dan Bank di China.

Bahkan jika terus menerus dilakukan, mereka bisa berakhir dalam jebakan utang China, berikut 8 negara tersebut seperti dikutip dari The Print.

1. Pakistan

Mengapa Mulai Tahun 2021 Sertifikat Tanah Ditarik dan Diganti Elektronik? Ini Penjelasan BPN

Orient Riwu Kore Jadi Debat Panas Bawaslu vs KPU, Terkuak Warga AS Jadi Bupati Sabu Raijua Terpilih

11 Daerah di NTT Ini Waspada ! Potensi Terjadi Angin Kencang, Hujan Disertai Petir Hari Ini

GILA! Satu Keluarga Nekat Jadi Pencopet, Saat Beraksi Ayah Awasi TKP, Ibu dan Anak Jadi Pelaku Utama

Domu Warandoy : Vaksinasi Covid-19 Mulai Besok di Kabupaten Sumba Timur

Pakistan, sejauh ini negara terbesar yang berisiko tinggi, saat ini memproyeksikan tambahan utang sekitar 62 miliar dollar AS, dilaporkan utang China 80 persen dari itu. P

Ditambah proyek-proyek BRI yang besar dan suku bunga yang relatif tinggi yang dikenakan oleh China menambah risiko kesulitan utang Pakistan.

2. Djibouti

Menurut IMF terbaru negara ini memiliki risiko pinjaman dari China.

Mencatat bahwa hanya dalam dua tahun, utang luar negeri publik telah meningkat dari 50 menjadi 85 persen dari PDB, yang tertinggi di antara negara berpenghasilan rendah.

Sebagian besar utang terdiri dari utang perusahaan publik yang dijamin pemerintah dan berhutang kepada China Exim Bank.

3. Maladewa

Cina sangat terlibat dalam tiga proyek investasi paling menonjol di Maladewa.

Seperti peningkatan bandara internasional yang menelan biaya sekitar 830 juta dollar AS.

Pengembangan pusat populasi baru dan jembatan dekat bandara yang menelan biaya sekitar $ 400 juta dollar AS, dan relokasi bandara pelabuhan utama (tanpa perkiraan biaya).

Negara ini dianggap oleh Bank Dunia dan IMF berisiko tinggi mengalami kesulitan utang dan saat ini sedang dilanda gejolak politik dalam negeri.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved