GAWAT, Diplomat Top China Peringatkan Amerika 'Stop Campuri Urusan Kami' Jika Tidak Ini yang Terjadi
GAWAT, Diplomat Top China Peringatkan Amerika 'Stop Campuri Urusan Kami' Jika Tidak, Ini yangTerjadi
POS-KUPANG.COM - GAWAT, Diplomat Top China Peringatkan Amerika 'Stop Campuri Urusan Kami' Jika Tidak, Ini yangTerjadi
Diplomat top China pada Selasa (2/2/2021) meminta Beijing dan Washington untuk mengembalikan hubungan ke jalur yang dapat diprediksi dan konstruktif.
Dia mengatakan, Amerika Serikat harus berhenti mencampuri urusan dalam negeri China, seperti Hong Kong dan Tibet.
• Mengapa Mulai Tahun 2021 Sertifikat Tanah Ditarik dan Diganti Elektronik? Ini Penjelasan BPN
• Orient Riwu Kore Jadi Debat Panas Bawaslu vs KPU, Terkuak Warga AS Jadi Bupati Sabu Raijua Terpilih
• Bukan Demokrat, Denny Siregar Sebut Jika Jokowi Ambil Alih Maka Partai Inilah yang Jadi Target, Apa?
• Pulih Dari Positif Covid-19 Setelah 8 Hari Karantina Mandiri, Ini Pesan Sekda Boni!
Yang Jiechi, Direktur Komisi Urusan Luar Negeri Pusat Partai Komunis China, merupakan pemimpin China dengan pangkat tertinggi yang berbicara tentang hubungan China-AS sejak Presiden AS Joe Biden menjabat.
Melansir Reuters, di bawah pemerintahan Trump, hubungan AS dengan China jatuh ke titik terendah sejak pembentukan hubungan diplomatik pada 1979, ketika kedua belah pihak berselisih mengenai masalah mulai dari perdagangan dan teknologi hingga Hong Kong, Taiwan dan Xinjiang, dan Laut China Selatan.
Sambil meyakinkan Amerika Serikat bahwa China tidak berniat untuk menantang atau menggantikan posisi AS di dunia, Yang menekankan bahwa tidak ada kekuatan yang dapat menahan perkembangan China.
"Amerika Serikat harus berhenti mencampuri masalah di Hong Kong, Tibet, Xinjiang dan masalah lain tentang integritas dan kedaulatan wilayah China," kata Yang, yang mendefinisikan hal ini sebagai masalah yang menyangkut kepentingan inti dan martabat nasional China.
Berbicara di forum online yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Hubungan AS-China pada hari Selasa di Beijing, Yang mengatakan China tidak pernah mencampuri urusan internal AS, termasuk pemilihan umumnya.
• Mengapa Mulai Tahun 2021 Sertifikat Tanah Ditarik dan Diganti Elektronik? Ini Penjelasan BPN
• Orient Riwu Kore Jadi Debat Panas Bawaslu vs KPU, Terkuak Warga AS Jadi Bupati Sabu Raijua Terpilih
• GILA! Satu Keluarga Nekat Jadi Pencopet, Saat Beraksi Ayah Awasi TKP, Ibu dan Anak Jadi Pelaku Utama
BACA JUGA BERITA LAINNYA:
Kabar Buruk, 8 Negara Ini Terancam Hancur & Bangkrut karena Terlilit Hutang China, Indonesia Juga?
Salah satu agenda besar China adalah menciptakan Belt and Road Initiative (BRI) atau yang dikenal dengan Sabuk dan Jalan China.
Proyek ini memungkinkan China untuk mengucurukan dana hingga 8 triliun dalam proyek infrastruktur di seluruh Eropa, Asia dan Afrika.
Namun, proyek ini menimbulkan kekhawatiran pada negara yang didanainya, menurut Center for Global Development.
Studi itu mengevaluasi tingkat hutang dari 68 negara yang menjadi tuang rumah proyek BRI China.
Ditemukan ada 23 negara yang berisiko mengalami kesulitan utang saat ini.