GILA! Satu Keluarga Nekat Jadi Pencopet, Saat Beraksi Ayah Awasi TKP, Ibu dan Anak Jadi Pelaku Utama

Kasus tindak pidana yang melibatkan satu keluarga ini terjadi, setelah salah seorang korban melaporkan peristiwa itu ke polisi, Minggu (24/1/2021).

Editor: Frans Krowin
Istimewa
PENCOPET -- Para pelaku pencopetan yang melibatkan ayah, ibu dan anak saat ditangkap polisi di Surabaya baru-baru ini. Gambar diabadikan pada Rabu, 3 Februari 2021. (Dokumentasi Humas Polrestabes Surabaya) 

GILA! Satu Keluarga Nekat Jadi Pencopet, Saat Beraksi Ayah Awasi TKP, Ibu dan Anak Jadi Pelaku Utama

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Gila! Satu keluarga di wilayah Surabaya, Jawa Timur, nekat bekerja jadi pencopet. Aksinya baru terhenti ketika ditangkap polisi belum lama ini.

Kasus tindak pidana yang melibatkan satu keluarga ini terjadi, setelah salah seorang korban melaporkan peristiwa itu ke polisi, Minggu (24/1/2021) lalu.

Alhasil, aksi pencopet itu teridentifikasi setelah polisi bergerak cepat mengidentifikasi kemudian menangkap para pelaku di tempat kejadian perkara.

Para pelaku pencopetan itu masing-masing berinisial RDA (50), AY (41) dan ORT (27). RDA merupakan ayah, AY adalah ibu dan ORT adalah anak.

Saat melancarkan aksinya, keluarga tersebut dibantu SW, warga Kecamatan Tambaksari, yang merupakan teman dari AY. SW merupakan penadah atas semua barang yang dicopet.

Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizki Wicaksana membenarkan adanya kasus tersebut, ketika dikonfirmasi para awak media, Selasa (2/2/2021).

Arief Rizki Wicaksana mengatakan, saat beraksi, ayah, ibu dan anak ini memiliki peran masing-masing.

Si ibu berperan mengalihkan perhatian korban, sedangkan suaminya bertugas mengawasi suasana di tempat kejadian perkara (TKP). Sedangkan anak bertugas sebagai pelaku pencopetan.

Semua barang yang dicopet, dilemparkan sesegera mungkin kepada penadah yang selalu berada tak jauh dari pelaku pencopetan tersebut..

4 kawanan copet di Surabaya ditangkap polisi dan sudah ditetapkan tersangka. (Dokumentasi Humas Polrestabes Surabaya)

Sedangkan si ibu bertugas mengalihkan perhatian korban untuk memudahkan anaknya secara cepat mengambil barang korban.

"Jadi sang ibu selalu bersama anak. Sedangkan penadah adalah orang lain yang masih teman dari sang ibu," kata Arief saat dikonfirmasi, Selasa (2/2/2021).

Kata Arief, mereka ditangkap setelah melakukan aksi copet di Pasar Pagi Tugu Pahlawan pada 24 Januari 2021.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved