Petugas Kelelahan Manajemen RSUD SK Lerik Tutup IRD

MANAJEMEN RSUD SK Lerik Kota Kupang menutup sementara instalasi rawat darurat ( IRD)

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Yeni Rachmawati
Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man 

POS-KUPANG.COM - MANAJEMEN RSUD SK Lerik Kota Kupang menutup sementara instalasi rawat darurat ( IRD). Upaya itu dilakukan karena petugas medis yang bertugas unit pelayanan darurat kelelahan menangani kasus penularan Covid-19.

"Pelayanan medis di ruangan IRD pada RSUD SK Lerik ditutup sejak Minggu (10/1) karena petugas medis mengalami kelelahan," kata Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man di Kupang, Senin (11/1/2021).

Ia menepis IRD RSUD SK Lerik ditutup karena ada petugas yang tertular Covid-19. Hermanus mengatakan bahwa dia telah meminta Direktur Utama RSUD SK Lerik membuka kembali IRD bagi pasien yang membutuhkan pelayanan darurat dengan memberikan perhatian khusus pada pemenuhan kebutuhan gizi dan kesehatan petugas medis.

Baca juga: Pejabat Pemprov NTT Swab Antigen

"Petugas medis yang bertugas di IRD harus diberikan suplai nutrisi yang cukup, sehingga imunitas mereka tidak menurun karena bertugas medis pada unit layanan darurat membutuhkan stamina yang prima," kata Hermanus yang saat itu didampingi Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kupang Ernest Ludji.

Terisah, Direktris RSUD SK Lerik, Marsiana Halek menyampaikan semua rumah sakit akan mengalami hal yang sama seperti yang dialami RSUD SK Lerik. Karena datangnya Covid tidak ada yang meminta.

Baca juga: Penemuan Mayat Pria Tanpa Kepala Gegerkan Oeekam

"Kita tutup hanya sebentar saja kita sudah aktif kembali. Kita hitung lagi kekuatan dan atur semua. Untuk petugas di IGD ada 18, kurang dua tinggal 16 tapi masih aman. Antara kekuatan perawat dan jumlah pasien yang datang sudah hitung semua dan masih aman," tuturnya.

Marsiana baru menyelesaikan rapat untuk mengatur ulang pelayanan agar aktif kembali seperti biasa. Ruang IGD, kata Marsiana, sudah dilakukan disenfektan dan pembersihan. Petugas medis juga tengah menjalani swab anti gen untuk screning petugas.

"Kita juga ubah beberapa pola. Rapid anti gen untuk petugas di ruang isolasi dilakukan satu minggu sekali," tuturnya.

Ia mengatakan penutupan IGD untun mengatur kembali petugas yang ada, untuk keamanan dan pencegahan, demi kepentingan publik supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak dingingkan. Para nakes juga akan diberikan makanan dan vitamin agar daya tahan tubuh tetap terjaga.

Sampai saat ini, tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD SK Lerik 11 orang. Lima orang dari swab PCR dan enam orang dari swab antigen. Para nakes melakukan isolasi mandiri di rumah agar suasana lebih nyaman.

Untuk ruang isolasi pasien positif 10 di ruang isolasi tekanan negatif, dan 12 di non tekanan negatif. Ruangan isolasi di RSUD SK Lerik sudah penuh. (yen)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved