Pertama di Pulau Flores, Bank NTT Hadirkan Program Digitalisasi di Pulau Terluar Sikka
Pertama di Pulau Flores, Bank NTT Hadirkan Program Digitalisasi di Pulau Terluar Sikka
Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
Pertama di Pulau Flores, Bank NTT Hadirkan Program Digitalisasi di Pulau Terluar Sikka
POS-KUPANG.CO| MAUMERE - Untuk pertama kali di Pulau Flores-Lembata, Bank NTT hadirkan program digitalisasi untuk warga pedesaan. Kali ini, Bank NTT hadir di Pulau Terluar Sikka tepatnya di Desa Kojadoi, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.
Yang mana Kojadoi telah ditetapkan menjadi Desa Wisata di Kabupaten Sikka. Panorama pantai yang indah dan punya jembatan baru serta bebatuan yang menghadap ke pantai membuat warga kini fokus mengembangkan pariwisata sebagai sektor unggulan guna memajukan ekonomi warga.
Baca juga: Massa Pendukung Kedua Paslon Rayakan Kemenangan di Sekretariat Masing-Masing
Pemerintah Desa Kojadoi dibawa pimpinan Kades Hanawi pun melakukan promosi melalui media massa dan media sosial agar orang bisa datang ke desanya. Kades Hanawi menjamin kalau orang dan wisatawan ke desa akan betah dan merasa bahagia.Apalagi di Kojadoi memilik keindahan alam dan laut yang luar biasa.
Pada tanggal 8 Desember 2020 sore adalah hari bersejarah bagi warga Desa Kojadoi. Pada hari orang nomor satu di Bank NTT yakni Direktur Utama Bank NTT, Alexander Harry Riwu Kaho bersama Kadiv ITE Bisnis, Salmon Randa Terru, Kadiv Pemasaran Kredit Mikro Kecil dan Konsumer, Johanis K. Tadoe, Ketua Real Estate Indonesia (REI) NTT, Bobby Pitobi, Wakil Ketua KADIN NTT, Bobby Lianto, Dirut Garda Maritim, Yusak Benu, Pinca Bank NTT Maumere, Stefanus Tuga serta Karyawan Bank NTT datang ke Desa Wisata Kojadoi.
Baca juga: FLM Pastikan Tidak Ada Pengungsi Ile Lewotolok yang Kelaparan
Mereka datang ke Kojadoi dalam rangka meresmikan penetrasi layanan perbankan berbasis digital. Ada dua layanan perbankan yang cocok dengan kebutuhan masyarakat berbasis digital yakni Agen Di@ BISA dan Lopo Di@ BISA (Digital Agen Bank NTT dan Mahasiswa). Dua agen Di@ BISA Bank NTT yang melayani masyarakat Desa Kojadoi yakni Sansa Alifa dan Atika Cell.
"Jadi, ke depan masyarakat di Desa Wisata Koja Doi sudah tidak susah lagi dalam bertransaksi keuangan. Saya ambil contoh kalau warga mau transfer uang keluar silahkan bertransaksi melalui kedua agen ini. Masyarakat tinggal sampaikan nomor rekening, nomor penerima, ditransfer melalui mobile banking Bank NTT, saat itu juga uangnya masuk. Ada SMS notifikasi, bukti bahwa uangnya sudah masuk. Harganya sama," kata Alex.
Ia menjelaskan, Lopo Di@ Bisa Bank NTT yang diresmikan di Desa Kojadoi tidak hanya menjadi tempat memajang hasil kerajinan tetapi bisa juga bermanfaat bagi ekonomi rumah tangga.
"Saya ajak semua warga silahkan manfaatkan tempatnya. Pembayarannya tidak perlu uang cash tapi melalui mobile banking saja cukup discan dan selesai," kata Alex.
Saat ini, di Kabupaten Sikka, Bank NTT telah menyediakan layanan perbankan Lopo Di@ BISA di Cafe Rindu Lokaria dan STFK Ledalero serta Desa Wisata Kojadoi.
Kades Kojadoi, Hanawi saat memberikan sambutan mengaku senang dan bahagia Bank NTT bias hadir di desanya yang berada di Pulau Terluar di Sikka.
"Ini sangat membantu warga. Terima kasih Bank NTT sudah hadir di Kojadoi. Kehadiran Bank NTT akan membantu mempercepat ekonomi warga. Perlus saya sampaikan warga di Kojadoi ada 468 KK dan 1.753 jiwa. Semua warga berprofesi sebagai nelayan. Kami punya banyak fasilitas homestay ada 18 buah. Semua berfasilitas baik dan layak dihuni,"ujar Kades Hanawi.
Ia menjelaskan, harga homestay semalamRp 250 ribu dan termasuk sarapan pagi serta layanan api unggun di pantai saat malam.
Jika pengunjung datang maka ada atraksi budaya. Pinca Bank NTT Maumere, Stefanus Tuga kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Kamis (10/12/2020) sore menjelaskan, home stay yang ada di Desa Wisata Kojadoi telah didandan menjadi bagus menjadi tempat penginapan yang layak melalui bantuan dana dari Bank NTT.
Ia mengungkapan, di Kojadoi ada pembuatan Lopo Di@a Bisa Bank NTT yang dapat dijadikan tempat usaha (Pusat oleh-oleh) dan juga sebagai pusat informasi potensi unggulan yang ada di daerah tersebut.