Berita Timor Leste
Negara Ini Dulu Jajah Timor Leste Lebih Kejam dari Indonesia, Tapi Kini Dipuja Bumi Lorosae, Kenapa?
Negara Ini Dulu Jajah Timor Leste Lebih Kejam dari Indonesia, Tapi Kini Dipuja Bumi Lorosae, Kenapa?
POS-KUPANG.COM - Negara Ini Dulu Jajah Timor Leste Lebih Kejam dari Indonesia, Tapi Kini Dipuja Bumi Lorosae, Kenapa?
Dalam sejarah pendudukan Indonesia atas Timor Leste memang banyak kekejaman terjadi dikisahkan di dalamnya.
Intervensi militer oleh Indonesia menyebabkan kerusakan besar dialami oleh Timor Leste.
Baca juga: Pantasan Saja Susah Kaya, Timor Leste Dijajah Sama Warganya Sendiri, Ada Kaitannya Sama Uang
Baca juga: Tanpa Mengabaikan Protokol Covid-19, SMPK Frateran Ndao Gelar PAS Secara Langsung
Baca juga: Nikita Mirzani: Hebat, Bravo Pak Polisi! Ustaz Maheer At Thuwalibi Ditangkap Tim Bareskrim Polri
Namun, Indonesia sebenarnya juga berkali-kali menciptakan pembangunan di kawasan itu.
Bahkan mengucurkan APBN untuk mendukung pembangunan Timor Leste, sebagai bagian dari provinsi ke-27.
Namun, sedikitpun Timor Leste tak pernah memiliki simpati pada Indonesia, justru menganggapnya sebagai penjajah kejam.
Padahal jauh sebelum Indonesia menganeksasi Timor Leste, negara itu pernah jatuh dalam cengkeraman kolonialisme.
Namun, meski sadar kawasan itu dikuasai oleh kolonal asal Eropa ini, Timor Leste tak pernah membencinya.
Hingga detik ini, mereka masih mengenang negara ini sebagai negara yang membantunya memberi peradaban, berbanding terbalik dengan Indonesia yang dicap penjajah dan pelanggar HAM.
Negara yang dimaksud tersebut adalah Portugis, negara yang dikenang oleh Timor Leste sebagai pembawa peradaban di negara itu.
Pada 28 November Timor Leste selalu memperingati, deklarasi kehadiran Portugis di kawasan itu.
Dalam konteks ini, Portugal tidak lagi dianggap sebagai bekas kekuasaan kolonial.
Tetapi dipandang sebagai kawan lama yang membawa dan memperluas misi peradaban di Timor Leste sesuatu yang berujung pada menguatnya budaya Timor Timur.
Secara khusus, saat ini negara Timor Leste memusatkan perhatian pada kontribusi historis agama Katolik terhadap perkembangan identitas nasional.
Argumen lain yang dikemukakan oleh pemerintah adalah bahwa karena Portugal tanpa lelah bekerja untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Timor Leste, maka tidak relevan lagi untuk menganggap Portugal sebagai bekas penjajah.