Keluarga Almarhum Pasien Yang Divonis Covid-19 Mengadu, DPRD NTT : Kita Akan Uji Petik Ke Leona
Politisi PKB itu bahkan menyebut pelayanan dan penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Leona buruk.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Hal itu dikatakannya karena tuntutan keluarga almarhum Endang Giri ini sebagai bentuk tuntutan masyarakat terhadap penanganan covid-19 yang profesional dan transparan. "Dan di sini negara harus hadir sebagai sebuah persoalan yang tidak boleh dimain-main. Kami komisi V harus respon ini. Tidak boleh diam-diam saja," tegasnya
Senada, anggota Komisi V lainnya, Emanuel Kolfidus, mengatakan penerapan dan penanganan protokol kesehatan dalam masa pandemi masih terkesan simpang siur. "Satu hal yang perlu saya dan perlu kita sepakat bersama bahwa, covid-19 benar adanya. Semua harus mematuhi protokol kesehatan," ujar politisi yang disapa EK itu.
Politisi PDIP itu menyarankan agar pimpinan Komisi V DPRD NTT agar bisa bertemu dengan dinas terkait dalam hal ini dinas Kesehatan provinsi, Gugus Tugas, Rumah Sakit utama dan Rumah Sakit penyangga untuk membicarakan ulang terhadap keseriusan penanganan covid-19 serta mencari solusi atas kasus Endang Giri itu.
"Kita minta keterbukaan dari rumah sakit dalam penanganan Covid-19. Ini bukan hanya untuk Rumah Sakit Leona saja, tetapi ini untuk seluruh Rumah Sakit yang menangani covid-19," ujarnya.
Terkait aduan itu, Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, Mohammad Ansor menjanjikan akan berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Leona. "Nanti kita akan bersinergi untuk mencari tahu hal ini. Karena ini hak dari bapak ibu sebagai keluarga almarhum," kata Ansor.
Baca juga: YKM Kabupaten Lembata Salurkan 1380 Nasi Kotak Untuk Pengungsi Ile Lewotolok
Baca juga: Buang Bayi di Sumba Timur - Polisi Lacak Semua Wanita Hamil di Kawangu
Baca juga: Orang Kontak Erat Meningkat di Kabupaten Belu, Yuk Simak !
Ia mengatakan kasus kematian almarhum Endang Giri membuka ruang kepada seluruh pihak supaya mengedepankan transparansi dan keterbukaan informasi. "Kasus kematian Almarhum Endang Giri ini adalah momentum bagi kita agar penting keterbukaan informasi. Karena kalau covid ini semakin tertutup semua semakin takut," tegasnya. (Laporan wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong )