Kabar Timor Leste

Keluarga Pengungsi Timor Leste Ini Sering Boyong Beras Indonesia ke Timor Leste, Ini Alasannya

Keluarga Pengungsi Timor Leste ini sering boyong beras Indonesia ke Timor Leste, ini alasannya

Editor: Adiana Ahmad
Lukas Coch/EPA
Kondisi Terkini Timor Leste Xanana Pesimistis 

Keluarga Pengungsi Timor Leste Ini Sering Boyong Beras Indonesia ke Timor Leste, Ini Alasannya

POS-KUPANG.COM- Sejak  Timor Leste ( dulu Timor Timur,red.)  terpisah dari Indonesia melalui refrendum tahun 1999, Warga Timor Leste terbagi menjadi dua kelompok. 

Kelompok pro- kemerdekaan untuk mereka yang memilih pisah dari Indonesia dan pro-integrasi untuk mereka yang tetap memilih bergabung dengan Indonesia.

Mereka yang memilih merdeka tetap berada di Timor Leste sementara warga yang pro integrasi memilih tinggal di Indonesia. 

Perpecahan Timor Leste menjadi dua kelompok itu pun memakan banyak korban.

Seperti yang terjadi di tahun 1991, di sekitar peristiwa yang kini dikenal sebagai tragedi Santa Cruz atau pembantaian Santa Cruz.

Bentrokan dua kelompok tersebut memakan korban jiwa, salah satunya tewasnya Afonso Henriques dari kelompok pro-integrasi, sementara dari kelompok pro-kemerdekaan yaitu Sebastiao Gomes.

Baca juga: Mimpi Timor Leste Kandas karena Covid-19, Terlanjur Habiskan Rp 264 Triliun Dana Pinjaman dari China

Kemudian, setelah hasil referendum Timor Timur diumumkan, kerusuhan juga pecah, diyakini menewaskan sekitar 1.400 penduduk.

Disebut militan anti-kemerdekaan yang memulai serangan terhadap warga sipil yang kemudian meluas di seluruh Timor Leste dan berpusat di ibu kota Dili.

Bahkan, saat itu di Timor Leste, satu keluarga pun dapat memiliki pilihan yang berbeda, antara merdeka dan bergabung dengan Indonesia, dan pada akhirnya memisahkan mereka.

Keluarga Muhajir Hornai Bello, seorang pengunsi Timor Leste di Indonesia, menjadi salah satunya.

Melansir Tribun Papua (2/9/2019), Muhajir telah mengungi ke Desa Noelbaki, Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) atau wilayah Timor Barat pasca referendum tahun 1999.

Ia dan beberapa anggota keluarganya tiba dan mengungsi ke wilayah Indonesia tersebut dengan menumpang kapal TNI (Tentara Nasional Indonesia).

Bukan hanya keluarga Muhajir saja, namun juga sekitar 1.000 orang pengungsi lain dari sejumlah kabupaten.

Baca juga: Timor Leste Disebut Jadi Incaran Jebakan China, Ramos Horta Mencak-mencak Sebut Wartawan Halu

"Kira-kira seribu lebih orang ada di kapal itu," ungkapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved