Kabar Timor Leste
Keluarga Pengungsi Timor Leste Ini Sering Boyong Beras Indonesia ke Timor Leste, Ini Alasannya
Keluarga Pengungsi Timor Leste ini sering boyong beras Indonesia ke Timor Leste, ini alasannya
Beberapa kali, adik Muhajir membawa ratusan kilo gram beras dari Kupang ke Timor Leste.
"Saya punya adik beberapa kali ke sini, tiap pulang selalu bawa kembali kurang lebih 100-200 kg beras ke Timor Leste," ceritanya.
Sementara itu, Muhajir mengaku enggan kembali ke kampung halaman. Ia enggan mengenang mimpi buruk semasa pra-referendum.
"Karena waktu kita masih di sana ya dua kubu, artinya kan kita bergerak kan tidak bisa, bidang pertanian ya tidak bisa,"
"Kalau di sini kita petani mau bekerja di pertanian bisa, karena aman untuk kita bekerja."
"Kalau dulu, kita mau bertani jauh darikampung itu kan kita takut, trauma, diteror, diancam sama kelompok-kelompok yang ingin merdeka," ungkapnya.
Mantan petani yang kini bekerja di peternakan ini memilih Indonesia dan ingin menghabiskan sisa hidupnya di negara ini.
Namun ada satu ganjalan yang selama 20 tahun ini menghantuinya, yaitu terkait status mereka yang selama ini tidak jelas.
Dua puluh tahun tinggal di Indonesia, Muhajir masih tinggal di pengungsian dan status tanah tempat tinggalnya tidak jelas.
"Itu yang menjadi persoalan bagi kami yang masih tinggal di pengungsian," katanya.
"Nasib kami sudah 20 tahun kok masih tinggal di pengungsian? Status tanahnya juga enggak jelas, ini yang selalu kami pikiri," ungkapnya.
Ia berharap Pemerintah Indonesia lebih memperhatikan nasib pengungsi Timor Leste, terutama generasi muda, agar mereka terbebas dari pengangguran, tak seperti kebanyakan pengungsi tua yang bertahan di Noelbaki.(*)