Kabar Timor Leste
Keluarga Pengungsi Timor Leste Ini Sering Boyong Beras Indonesia ke Timor Leste, Ini Alasannya
Keluarga Pengungsi Timor Leste ini sering boyong beras Indonesia ke Timor Leste, ini alasannya
Di desa itu, Muhajir tinggal bersama 3000 orang lainnya yang sama-sama mengungsi dari Timor Leste, ia tinggal di rumah darurat beratapkan seng.
"Saya dulu di Timor Leste di Kabupaten Viqueque."
"Saya pindah sama keluarga, mengungsi ke negara Indonesia. Termasuk bapak, mama, istri, anak semuanya ikut," ujar mantan petani ini mengawali perbincangan dengan ABC.
Namun, Muhajir juga harus terpisah dari anggota keluarganya yang lain karena berbeda pilihan.
Merekalah satu-satunya yang dirindukan dari masa lalunya di Timor Leste.
Di kampung halaman yang berjarak 12 jam berkendara dari Kupang itu, tinggallah sang adik dan keluarga dari orangtuanya.
"Banyak yang masih tinggal di Timor Leste, termasuk saudaranya bapak, saudara kakak bapak, saudara adik bapak, banyak yang masih di sana," cerita Muhajir.
Baca juga: Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Manggarai Bertambah 10 Orang, Ini Pesan Gugus Tugas
Muhajir dan sebagian keluarganya memilih bergabung dengan Indonesia, sementara sebagian keluarga lainnya memilih kemerdekaan.
Perbedaan pilihan itu pun sempat membuat hdubungannya dengan sang adik juga terputus.
"Sempat putus komunikasi hampir 5 tahun,"
"Dulu kan anggaplah ideologi, namanya pilihan, mereka pilih merdeka, saya ingin bergabung dengan Indonesia itu artinya beda pendapat," katanya.
Mengambil jalan yang berbeda dengan adik dan sebagian keluarga lainnya, Muhajir mengaku merasa hidupnya jauh lebih baik di tanah pengungsian.
Ia menceritakan, bahwa justru saudaranya di Timor Leste mengambil berasnya di Kupang karena kualitas berast di Timor Leste kurang bagus.
"Malahan saudara saya yang di Timor Leste ambil berasnya dari Kupang terus dibawa ke sana."
"Di sana mereka punya beras kurang bagus makanya ambil di sini," ungkapnya.