Berita Ende Hari Ini
Ada Bangkai Kapal Perang Jepang di Laut Ropa Ende Tim Penyelam Identifikasi
Ada bangkai kapal perang Jepang di dalam laut Ropa Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur ( NTT)
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Ada bangkai kapal perang Jepang di dalam laut Ropa Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur ( NTT). Tim penyelam dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah melakukan penyelaman pada September 2020 untuk mengidentifikasi bangkai Kapal tersebut.
Hal itu disampaikan oleh, Jafar A. Halim selaku Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ende saat diwawancarai POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Kamis (15/10/2020).
Jafar mengatakan dirinya turut mendampingi para penyelam ke Ropa. "Ada enam penyelam dari Kementrian Kelautan dan Perikanan yang selam, di sekitar tempat kapal perang Jepang," ungkapnya.
Baca juga: Kapolres Ende Imbau Warga Waspada Aksi Pencurian, Belum Lama Terjadi di Perumahan Perwira
Namun, lanjutnya, tim penyelam sulit melakukan identifikasi terhadap kapal tersebut karena sudah ditutupi pasir dan bebatuan.
Jafar menyampaikan, terkait keberadaan bangkai kapal tersebut, sudah lama diketahui oleh warga setempat. Bahkan kata dia, beberapa barang dari kapal tersebut sudah disimpan oleh Pemerintah Desa setempat.
Baca juga: Tersangka Pencurian Barang Elektronik di Ende di Bawah Umur, Berstatus Pelajar
"Barang yang sudah disimpan, antara lain, meriam, senjata. Itu disimpan dengan baik. Jadi dari barang-barang itu, sebenarnya menunjukan kalau kapal itu kapal perang," ungkapnya.
Hal lain, yang menunjukan bahwa kapal itu merupakan kapal Jepang, yakni setiap tahun ada orang Jepang yang datang ke Ropa melaksanakan ritus untuk menghormati arwah.
" Setiap tahun ada orang Jepang datang. Jadi ada tiga kubur di Ropa, yang katanya, kubur itu punya kaitannya dengan kapal perang Jepang di dalam laut Ropa," ungkapnya.
Terkait tujuan tim penyelam melakukan penyelaman, kata Jafar, yakni untuk mengidentifikasi bangkai kapal tersebut dan selanjutnya dijadikan obyek wisata bawah laut. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)
