Ini yang Disampaikan Andreas Hugo Pareira Tentang Program PIP Saat Kunjungan Kerja di Matim

Ini yang disampaikan Andreas Hugo Pareira tentang Program Indonesia Pintar ( PIP) saat kunjungan kerja di Manggarai Timur

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Anggota Komisi X DPR RI Dr Andreas Hugo Pareira sedang menyerahkan sertifikat Beasiswa PIP siswa kepada kepala sekolah. 

Ini yang disampaikan Andreas Hugo Pareira tentang Program Indonesia Pintar ( PIP) saat kunjungan kerja di Manggarai Timur

POS-KUPANG.COM | BORONG----Anggota Komisi X DPR RI Dr Andreas Hugo Pareira melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Sabtu (29/8/2020). Dalam Kunker kali ini, Andreas menyerahkan sertifikat Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) sebagai aspirasinya yang merupakan PIP tambahan di luar PIP reguler kepada 752 siswa di 43 sekolah baik SD, SMP dan SMA/SMK di Kabupaten Matim dengan rincian 26 SD, 9 SMP, 3 SMA dan 5 SMK.

Penyerahan sertifikat beasiswa PIP kepada siswa tersebut diserahkan melalui para kepala sekolah yang berlangsung di Kevikepan Borong.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Matim, Drs Jaghur Stefanus, Kepala Dianas PPO Kabupaten Matim, Drs Basilius Teto, Ketua DPC PDIP Kabupaten Matim Marselis Sarimin, anggota DPRD Matim dari partai PDIP, pengurus DPC PDIP Matim, para kepala sekolah dan para guru.

Drama di Balik Pendaftaran Pilkada

Dr Andreas Hugo Pareira dalam kesempatan itu mengatakan, sejak awal kepemimpinan Presiden Jokowi berbicara tentang pembangunan sumber daya manusia. Ketertinggalan SDM kita membuat kita tidak bisa bersaing di pasar global dan tidak keluar dari status sebagai negara ekonomi menengah.

Menurut Politisi PDIP ini, pembangunan dunia pendidikan dan sumber daya manusia adalah satu satunya langka untuk bisa bersaing di tingkat global. Dan pendidikan merupakan pendorong utama untuk itu.

"Dunia pendidikan kita harus keluar dari zona nyamannya dengan menerapkan konsep merdeka belajar. Ide dasar dari program merdeka belajar ini adalah pandangan bapak pendidikan Nadional Ki Hadjar Dewantara yakni pendidikan yang membebaskan, membebaskan dari keterkungkungan,"ungkap Andreas.

Reaktif Rapid Test, Tiga Pelaku Perjalanan Karantina di Puskesmas Boawae Nagekeo

"Yang pertama kali disentu dengan ide merdeka belajar adalah guru. Kedepan akan dimulai dengan program guru penggerak dan masih banyak hal yang akan terjadi di dunia pendidikan nantinya, 3 komponen utama dari pendidikan adalah guru, siswa dan kurikulum,"tambahnya.

Dikatakan Andreas pengimplementasian merdeka belajar ini kemudian berubah saat serangan pandemi covid-19. Saat ini yang menjadi hot issue adalah pendidikan jarak jauh.

Menurutnya Kesulitan dalam pengaplikasian pendidikan jarak jauh adalah kesulitan infrastruktur berupa akses internet. Selain itu adanya keterbatasan ekonomi orang tua untuk mengadakan hand phone.

Karena itu, salah satu solusi yang diambil adalah Pendidikan jarak jauh dengan menggunakan TVRI, Radio namun itu masih bersifat satu arah.

Selain Salah satu masalah pendidikan adalah tingginya angka putus sekolah. PIP menjadi salah satu intervensi untuk mengatasi tingginya angka putus sekolah dan juga membantu para siswa dengan pendidikan jarak jauh ditengah pandemi covid-19 ini.

"Jadi Beasiswa yang diserahkan ini untuk membantu siswa secara individual. Dana ini bisa digunakan untuk beli seragam sekolah, beli pulsa internet, tambah beli HP android atau keperluan lainnya terkait sekolah, bukan untuk kebutuhan di luar keperluan sekolah dengan tujuan agar siswa ini tidak putus sekolah,"kata Andreas.

Dijelaskan Andreas, beasiswa PIP itu dengan besaranya untuk SMA/SMK sebesar Rp 1 juta/siswa, SMP Rp 750.000/siswa dan SMP sebesar Rp 450.000/siswa. Meskipun dananya tidak begitu besar namun hal yang kecil ini dapat membantu siswa tidak sampai putus sekolah.

Andreas juga mengaku masih banyak siswa yang belum mendapatkan Beasiswa PIP di Kabupaten Matim. Jumlah Beasiswa PIP yang sudah diserahkan itu adalah usulan pertama, masih ada kuota berikut sehingga ia meminta kepada Pengurus DPC PDIP Matim dan Pemerintah Daerah segera mengusulkan lagi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved