Viktor Ingin Pendidikan Bangkit: Peluncuran 3 Buku SMPN 6 Nekamese
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat menginginkan dunia pendidikan di NTT bangkit
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat menginginkan dunia pendidikan di NTT bangkit. Sebab, hanya dengan pendidikan yang baik NTT bisa berubah. "Bagaimana membangun pendidikan kita? Mari kita mulai merestorasi, memulihkan, mengembalikan esensi pendidikan kita," kata Gubernur Viktor saat peluncuran buku karya guru dan siswa SMPN 6 Nekamese, Kabupaten Kupang, Sabtu (15/8/2020) pagi.
Menurutnya pendidikan saat ini baru mengajarkan bagaimana untuk tahu, belum pada tahap mengerti. "Just know. Not understand. Hanya sekadar tahu. Belum sampai memahami. Mari kita mengembalikan cara berpikir baik, bukan hanya tahu tapi harus mengerti," ujarnya.
• NEWS ANALISIS Simon Riwu Kaho Praktisi Pendidikan NTT: Persetujuan Menteri
Viktor menjelaskan mengembalikan kebangkitan pendidikan di NTT hanya bisa dilakukan dengan cara berpikir secara ekstrem. Tidak bisa dilakukan dengan cara yang biasa-biasa saja. Kuncinya, ada pada kepala daerah. "Memimpin itu harus otak, hati, dan kekuatan," kata dia.
Ia juga menyinggung soal restorasi kebangkitan pendidikan di NTT. Seperti diketahui Pemprov NTT akan menerapkan diferensiasi kurikulum. Wacana diferensiasi kurikulum ini diproyeksikan untuk pendidikan dasar dan menengah.
Pendekatan diferensiasi kurikulum diyakini dapat meningkatkan kualitas peserta didik, tidak hanya dari sisi mengerti secara konseptual, tetapi lebih pada pemahaman yang mendalam. Desain baru tersebut akan mengkonkritkan diferensiasi pada penguatan tiga mata pelajaran utama. Masing-masing Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.
• Bendera Raksasa Jadi Spot Wisata
"Bahasa Inggris karena NTT fokus pada pengembangan pariwisata. Sementara Matematika mengasah logika kita," tegasnya.
Ia juga menjelaskan, tugas guru di tingkat PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA sangat berat. Karena itu, pada jenjang pendidikan tersebut harus disiapkan guru-guru terbaik. "Ke depan guru-guru akan kita siapkan betul," kata dia.
Sambil berseloroh, ia juga mengatakan tidak akan segan-segan mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan. "Kalau untuk pendidikan, saya akan bantu. Tapi kalau ada yang minta untuk biaya pernikahan, saya tidak mau. Masa saya yang bantu, kamu yang dapat enaknya," ujar Gubernur Viktor disambut tawa.
Dalam kesempatan tersebut, Viktor Laiskodat juga memberi apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan SMPN 6 dalam melahirkan dan menumbuhkan semangat literasi bagi siswa dan guru, hingga menghasilkan karya berupa buku.
Hal itu menjadi capaian dan prestasi yang dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Termasuk dalam hal literasi. "Sekolah ini jadi contoh bagaimana semangat literasi yang dimiliki oleh anak-anak kita," kata Viktor.
Menurutnya proses kreatif menulis ini harus terus didorong. "Biarkan anak-anak kita menulis cerita. Tentang keluarganya, tentang kehidupannya. Tentang desanya. Ada banyak cerita hebat anak-anak kita yang belum didengar," imbuhnya.
Tidak lupa, ia juga menegaskan dirinya tidak akan beristirahat sampai persoalan di NTT, khususnya pendidikan dan kemiskinan, bisa teratasi.
"Pulau Sumba dan Timor itu menyumbang orang miskin dan bodoh di NTT. Jadi dua pulau ini diurus dengan baik. Paling miskin itu Sumba Tengah," ujarnya.
Singgung Kemiskinan
Ia menyebut Sumba Tengah, Sumba Timur, Sabu Raijua, dan Sumba Barat Daya, baru kemudian Pulau Timor, sebagai daerah yang harus diperhatikan dan diurus. Karena itulah, dirinya banyak menghabiskan waktu di daerah-daerah tersebut. Termasuk di Kabupaten Kupang.
Sebelumnya, Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, menyebut perhatian Gubernur Viktor untuk Kabupaten Kupang amat besar.
Hal itu tercermin dari banyaknya waktu yang dihabiskan gubernur untuk mengunjungi daerah-daerah di Kabupaten Kupang. Termasuk di Nekamese kali ini.
Jerry juga mengapresiasi kepala sekolah dan segenap jajaran SMPN 6 Nekamese. Ia mengatakan, Pemkab Kupang memiliki program Revolusi 5 P. Revolusi tersebut sejalan dengan dan mendukung gerakan program NTT Bangkit, NTT Sejahtera.
"Membangun secara revolusioner di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan kelautan, dan pariwisata. Tiga sektor, pertanian, peternakan, dan perkebunan, sebenarnya sudah dibantu Gubernur NTT," kata Jerry.
Terhadap SMP Negeri 6 Nekamese, Jerry mengaku bangga karena pencapaian yang dibuat oleh sekolah. Pencapaian tersebut tidak hanya dapat dilihat secara fisik, tetapi juga dapat dirasakan dalam perkembangan kemampuan siswa. Dalam hal ini mampu menelurkan buku berbobot.
"Saya harap buku buku yang diluncurkan berbobot agar menjadi pegangan bagi kita semua," kata Jerry Manafe.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi, S.Pd, M.Pd menegaskan, Restorasi Kebangkitan Pendidikan NTT dalam tataran implementasinya di jenjang pendidikan Paudini hingga pendidikan menengah.
Hal itu dilakukan dengan memuliakan kembali harkat dan martabat guru melalui penguatan kompetensi guru pada berbagai jenjang pendidikan. Dengan pola demikian, diharapkan dapat memberantas kemiskinan dan kebodohan.
Linus menjelaskan, di Paudini, SD, SMP, pola rekutmen dan penempatan guru-guru yang cerdas berkarater yang memiliki multi talenta. Di tingkat SD, SMP dilakukan penguatan tiga mata pelajaran yang selama ini sebagai dasar dalam persaingan global.
Penguatan pendidikan vokasional dijenjang SMK menjadi empat tahun yang siap diserap di pasaran kerja yang tersertifikasi lembaga sertifikasi penguatan kemampuan akademik untuk siswa SMA agar bersaing di Perguruan Tinggi, ikatan kedinasan maupun reguler. Dalam bahasa lain restorasi revolusiner kebangkitan pendidikan.
Terkait kewenangan kabupaten/kota lanjut Linus, dengan pemerintah setempat dibangun kesepahamanan dalam aspek pengendalian mutu siswa dan guru serta komitmen dari pemerintah kabupaten/kota.
Semua ini lanjutnya termuat dalam road map dan grand desain pendidikan NTT 2020 hingga 2030 dan kebijakan dalam bentuk Perda, Pergub dan SK kadis. Cara melihatnya memang secara komperensif tapi tindakan terhadap upaya perbaikan mutu pendidikan tetap spesifik.
"Karena itu Bapa Gubernur VBL menekan dalam urusan mutu pendidikan kita tak boleh kotak-kotak jenjang pendidikan. Kita ajak semua stakeholder bergabung untuk perkuat kompetensi guru. Kasih pintar guru," jelasnya.
Saat tiba di lokasi, gubernur dan rombongan diterima secara adat. Gubernur didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi, dan Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe. Ada juga Kepala Dinas Perdagangan dan Perinduatrian NTT, Kepala BPBD NTT Thomas Bangke, dan Karo Humas Setda NTT Marius Ardu Jelamu.
Kemudian Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang Imanuel Buat. Ada juga staf ahli Ima Blegur dan Pius Rengka. Gubernur Viktor tidak lupa memberikan sumbangan Rp 20 juta untuk peningkatan sarana dan prasarana sekolah, serta sumbangan 1 ton beras untuk gereja-gereja di Oelomin. (hh/ery)
PO:
"Ada banyak cerita hebat anak-anak kita yang belum didengar." (hh)