Breaking News

Bendera Raksasa Jadi Spot Wisata

Di kawasan kompleks Instalasi Menara Suar Kupang di Kelurahan Fatufeto Kecamatan Alak tampak beberapa warga sibuk mencari tempat

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Bendera merah putih raksasa yang dikibarkan di Mercusuar Kupang. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Suasana senja di Teluk Kupang Sabtu (15/8/2020) tampak sejuk. Terik mentari yang sedari siang membakar Kota Karang telah perlahan berlalu. Mega terlihat berarak pelan.

Di satu sudut Kota Lama, di kawasan kompleks Instalasi Menara Suar Kupang di Kelurahan Fatufeto Kecamatan Alak tampak beberapa warga sibuk mencari tempat untuk mengabadikan momen.

Mereka mencari sudut foto terbaik untuk mengabadikan diri dengan latar Bendera Raksasa yang dipasang pada Menara Suar peninggalan Hindia Belanda setinggi 40 meter itu. Tak hanya remaja, tampak orang tua yang membawa serta anak anak mereka untuk melihat dan mengabadikan momen di lokasi itu.

Pengalihan Air Bendungan Temef di TTS Wagub Nae Soi Minta Dukungan Warga

"Kita lihat dari postingan di Facebook jadi kita ke sini dengan keluarga untuk foto-foto," kata Dance, salah satu warga Maulafa yang datang bersama keluarga.

Ia mengaku terkesima terhadap bendera raksasa yang dipasang di tempat itu. Selain karena kagum terhadap bendera raksasa, tempat itu bernilai sejarah.

Senada, Yuven Nitano mengungkapkan kekaguman yang sama. Menurutnya, lokasi tersebut sangat bagus sebagai spot foto, baik foto udara maupun foto darat.

Malam Ini Konser Amal Harmonisasi dari Timur Rambu Piras Ajak Warga NTT Beramal

Wartawan salah satu televisi nasional itu mengatakan, pemasangan bendera raksasa selain memberi kesan indah juga memberi pesan nasionalisme dan kebangsaan.

Bendera merah putih raksasa tersebut kata Kepala Kantor Distrik Navigasi Kupang, Muhammad Israyadi, berukuran 12 x 24 meter. Bendera itu dibuat pada 2015 dan sebelumnya dikibarkan di Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten TTU.

Bendera raksasa telah dikibarkan sejak awal Agustus dan rencananya akan dikibarkan hingga Hari Menara Suar.

"Rencananya dua bendera ini dikibarkan sampai peringatan Hari Menara Suar 17 September 2020," kata Muhammad Israyadi.

Israyadi mengatakan, pengibaran bendera merah putih raksasa di menara suar itu bertujuan untuk menyemangati masyarakat jelang HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia.

"Mereka telah mengorbankan harta benda dan jiwa raga sehingga kita bisa menikmati kemerdekaan sampai saat ini," ujar Irayadi. .

Israyadi menyebut, Menara Suar tersebut dibangun pemerintah Hindia Belanda pada 1917. Pada 2018 Menara suar mengalami renovasi untuk ditinggikan dan kini menjadi objek wisata sejarah yang merupakan bagian dari wilayah Kota Lama, Kota Kupang.

Selain mercusuar tersebut, menurut Kepala Kelompok Sarana Bantu Navigasi Pelayaran, Distrik Navigasi Kupang, Mulyanto Djami, di perairan Teluk Kupang juga memiliki satu rambu pelabuhan di pantai Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, dan dua rambu suar masing-masing di Pulau Semau dan Pulau Kera.

Kantor Distrik Navigasi Kupang kata Djami, membawahi 21 menara suar yang tersebar di NTT dan Maluku Tenggara Barat, yang rutin didatangi petugas navigasi untuk kegiatan pemeliharaan. (hh)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved