News
Astaga, BBM Langka di Lembata, Harga Bensin Eceran Melonjak Rp 50 Ribu Per Botol, Ini Penyebabnya
Antrean panjang sepeda motor dan mobil terjadi di SPBU Kompak Lamahora, Rabu (22/7) sejak pagi hari.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Benny Dasman
Penyesuaian Kuota
SPBU Kompak Lamahora dikelola PT Hikam. Humas SPBU Kompak Lamahora, Alfian Lamaberaf menyebut ada beberapa alasan kelangkaan BBM, di antaranya baik internal transportir, persediaan Depot Larantuka dan perilaku pengecer.
Alfian mengatakan, kendala pertama adalah kapal pengangkut yang selama ini hanya bisa mengangkut 40 kilo liter (KL) dan harus beroperasi setiap hari, sehingga jika terjadi kerusakan akan sangat mengganggu persediaan.
Ia mengakui kapal pengangkut BBM milik PT
Hikam mengalami dua kali kerusakan sehingga berdampak BBM langka.
Mengenai pengecer, Alfian mengatakan, ada kecenderungan pengecer yang seharusnya tidak boleh menjual BBM subsidi, justru mengantre berulang kali kemudian dijual dengan harga melambung.
Ia menegaskan, pihak PT Hikam sudah berupaya untuk melakukan kontrak dengan kapal mini tanker Sembilan Pilar sejak delapan bulan lalu dengan kapasitas 350 KL.
Namun karena belum mendapat izin maka kapal mini tanker ini belum bisa beroperasi mengangkut langsung dari Depot Maumere.
Alfian mengatakan, stok BBM di Depot Larantuka menipis. Hal itu dipengaruhi oleh kebijakan penyesuaian kuota yang dilakukan Pertamina sehingga ikut mempengaruhi persediaan.
Kapolres Lembata AKBP Yoce Marten melalui Kasat Reskrim Iptu Komang Sukamara mengakui sampai hari ini belum ada warga yang datang melapor perihal kenaikan harga BBM yang melonjak drastis tersebut.
Menurut Komang, anggota Sabhara dan Satlantas melakukan pengamanan saat kemacetan lalu lintas di Lamahora.
Ia menyarankan, sebaiknya pihak SPBU Lamahora mengutamakan pelayanan kepada
warga yang betul-betul membutuhkan bahan bakar, daripada pengecer.
"Jangan sampai nanti malah pengecer dilayani dan bensinnya sudah habis," katanya, Selasa (21/7).
Komang menegaskan, penertiban pembeli harus dilakukan oleh pihak SPBU. Jika pengecer yang dilayani maka dampaknya banyak pengguna kendaraan roda dua dan roda empat tidak mendapatkan jatah.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lembata Paskalis Ola Tapobali mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Patra Niaga dan Pertamina.
"Saya sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina, kemarin, tadi dan sudah melaporkan kepada Pak Bupati. Malahan Pak Bupati juga sudah berkoordinasi dengan Patra Niaga dan Pertamina," ujar Paskalis.
Ia menjelaskan setelah koordinasi dilakukan, masalah utama dari kelangkaan ini akibat terjadi penyesuaian kuota dari Pertamina ke wilayah-wilayah di NTT, termasuk Lembata.