News
Astaga, BBM Langka di Lembata, Harga Bensin Eceran Melonjak Rp 50 Ribu Per Botol, Ini Penyebabnya
Antrean panjang sepeda motor dan mobil terjadi di SPBU Kompak Lamahora, Rabu (22/7) sejak pagi hari.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Richo Wawo
POS KUPANG, COM, LEWOLEBA - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di Kabupaten Lembata selama sepekan. Harga pun melonjak. BBM jenis premium (bensin) dan pertalite eceran mencapai Rp 50 ribu perbotol dari sebelumnya berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu perbotol.
Antrean panjang sepeda motor dan mobil terjadi di SPBU Kompak Lamahora, Rabu (22/7) sejak pagi hari. Kendaraan diparkir di badan jalan sehingga menyulitkan kendaraan lain melintas. Kemacetan pun terjadi.
Selain kendaraan, pengecer BBM juga antre membeli. Pengecer yang tidak kuat mengantre, membeli premium dan pertalite dari tangan kedua. Terjadi transaksi jual beli antar pengecer.
Seorang pengecer premium dan pertalite, Agata Hana mengaku kesulitan mengantre di SPBU Kompak Lamahora.
Dia dan suaminya terpaksa membeli dari sejumlah orang yang sudah terlebih dulu mendapat premium atau pertalite.
"Kalau antre itu susah sekali, kita tunggu dari pagi (SPBU) dibuka sampai jam 11 atau jam 12 siang baru bisa dapat. Itu pun dengan stok yang sangat terbatas," katanya.
Agata dan suaminya membeli premium dan pertalite di SPBU Kompak Lamahora dengan cara mengisi di sepeda motor matic milik mereka.
Kemudian dengan menggunakan selang, premium atau pertalite disedot dan dialirkan dari tangki motor ke botol-botol untuk dijual.
Namun, karena kelangkaan BBM sehingga mereka membelinya dari tangan kedua. Transaksi biasa mereka lakukan langsung di luar SPBU.
Ia mengungkapkan, 1 liter premium seharga Rp 25 ribu. Sedangkan pertalite Rp 30 ribu. Agata kemudian menjual premium Rp 30 ribu, dan pertalite Rp 35 ribu per liter.
"Itu pun takarannya tidak sampai penuh botol. Jadi kami bisa untung 5 ribu rupiah per botol," ucapnya.
Menurutnya, harga eceran semakin mahal saat malam hari. Premium atau pertalite bisa dijual Rp 50 ribu per botol.
Seorang pengecer BBM di kawasan Kota Baru Lewoleba juga mengakui hal yang sama. Pria yang tidak mau namanya dikorankan ini juga mendapatkan stok premium dan pertalite dari tangan kedua.
Saat ditemui di kediamannya, dia dan istrinya sementara mengisi premium ke dalam botol-botol. Mereka menjual dengan harga Rp 30 ribu.