Mengurai Kisah Meninggalnya Bayi Alexi di RSUD Ben Mboy Ruteng: Engelbertus Kehilangan Putra Pertama

Meninggalnya bayi mungil bernama Alexi di RSUD Ben Mboi Ruteng, Kabupaten Manggarai menjadi topik pembicaraan di Kabupaten Manggarai Barat

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Mengurai Kisah Meninggalnya Bayi Alexi di RSUD Ben Mboy Ruteng: Engelbertus Kehilangan Putra Pertama
ISTIMEWA
Engelbertus Agung dan Nursiana Iman, warga Kampung Todo, Desa Tentang, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Mabar

Dokter puskesmas, kata Jakobus, lalu memberikan penjelasan kepada keluarga agar dilakukan penanganan medis selanjutnya di rumah sakit rujukan.

"Pihak keluarga setuju untuk dirujuk, tindakan selanjutnya pemasangan infus, oksigen dan berbagai tindakan medis lainya. Pasien kemudian dirujuk dan didampingi oleh bidan senior yang spesialisasinya adalah PONED (pelayanan Obstetri Neonatus Emergency Dasar)," jelasnya.

Selama melakukan perjalanan ke RSUD dr Ben Mboi Ruteng yang berjarak sekitar 65 km, pasien ditemani bidan dan konsisten dilakukan pemantauan denyut jantung bayi. Oksigen dan infus tetap terpasang," katanya.

Diakui Jakobus, selang oksigen sempat terlepas karena kondisi jalan yang buruk, namun kembali dipasang setelah menemui jalan yang cukup naik.

"Oksigen itu terlepas di jalan jelek yg mendaki ke Golo Welu, bukan di Wae Kotar, Karena jalan di Wae Kotar itu masih hotmix, oksigen kemudian dipasang lagi setelah lewat dari Golo Welu (di wela) karena jalan sudah baik lagi, jarak waktu lepas dan pasang lagi oksigen itu kurang lebih 15 menit," paparnya.

Setelah itu, penanganan selanjutnya di RSUD dr Ben Mboi setelah dilakukan transfer pasien oleh bidan.

Jakobus mengaku, pihaknya telah melakukan pelayanan yang sebaik mungkin untuk setiap pasien yang ada.

"Saya juga bingung di bagian mana pelayanan yang dinilai lamban," katanya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Mabar, Paulus Mami mengatakan, pelayanan kesehatan kepada semua pihak baik petugas kesehatan dan penerima layanan harus utuh agar tidak terjadi konflik maupun ketidakpuasan.

Menurutnya, pelayanan yang diberikan oleh pihak Puskesmas Tentang telah sesuai SOP, namun tidak dapat dielakkan bahwa terdapat juga kendala teknis saat pelayanan diberikan.

Kendala teknis itu, lanjut Paulus, yakni saat pelayanan diberikan kepada pasien Nursiana Iman, terjadi pemadaman listrik dan kondisi jalan yang buruk saat pasien di rujuk ke RSUD dr Ben Mboi Ruteng.

"Pelayanan manusia secara utuh, baik petugas dan penerima layanan. Saya lihat tindakan mereka (petugas di Puskemas Tentang) sudah pas, hanya saya lihat ada kendala listrik padam dan saat antar (rujuk) ada kerusakan jalan. Kan (bayi) meninggal Ruteng. Jadi bidan, perawat dan petugas sudah bekerja," paparnya.

Pihaknya juga berharap, pemberitaan dalam kejadian tersebut juga didasarkan pada prinsip keberimbangan, sehingga semua pihak dapat memberikan pernyataan.

"Harapan saya berita berimbang, sehingga menjaga motivasi para petugas medis. Apalagi petugas medis itu kan dari luar atau dari program Nusantara Sehat, jangan sampai kita tidak dapat tenaga medis lagi," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Assale Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved