KRONOLOGI LENGKAP Perawat Covid-19 Babak Belur Dihajar Warga di Manggarai Barat NTT, Kepala Benjol!

Perawat sosialisasi Covid-19 bernama Hironimus Jehamat (36) itu dihajar seorang warga pada Rabu (13/5/2020) sekitar pukul 14.00 Wita.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Bebet I Hidayat
BBC World
Ilustrasi - Petugas medis Covid-19 

POS-KUPANG.COM - Seorang perawat yang bertugas sosialisasi virus corona Covid-19 di Puskesmas Wae Nakeng, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur ( NTT) babak belur dianiaya warga.

Perawat sosialisasi Covid-19 bernama Hironimus Jehamat (36) itu dihajar seorang warga pada Rabu (13/5/2020) sekitar pukul 14.00 Wita.

Akibat dianiaya oknum warga berinisial NK, Hironimus mengalami sakit dan memar di kepala bagian kiri serta merasa nyeri pada tulang rusuk bagian kanan.

"Kejadian di lantai 2 puskesmas, saya posisi berdiri di depan komputer dan coba lindungi kepala, namun dia pukul saya di kepala. Tadi pagi saya bangun saya rasakan tulang rusuk saya nyeri, saya tidak tahu persis bagaimana saya dipukuli," katanya.

KEPALA BENJOL - Perawat sosialisasi Covid-19 di Manggarai Barat NTT, saat lapor ke polisi, Rabu (14/5/2020).
KEPALA BENJOL - Perawat sosialisasi Covid-19 di Manggarai Barat NTT, saat lapor ke polisi, Rabu (14/5/2020). (POS-KUPANG.COM/Gecio Viana)

Kronologis kejadian, kata Hironimus, ia saat itu bersama Kepala Puskesmas Wae Nakeng, Felisiana Nalut sedang menyelesaikan dokumen dan laporan kegiatan terkait pencegahan dan penanganan Covid-19 yang diminta Dinas Kesehatan Kabupaten Mabar.

Lebih lanjut, sekitar pukul 14.00 Wita, pelaku yang datang dengan emosi tiba-tiba mendatangi Hironimus sambil marah-marah dengan alasan yang tidak jelas.

Belajar dari Rumah TVRI, Jawaban Soal Tiru Suara Binatang dan Ceritakan Kembali, Materi SD Kelas 1-3

Digugat Cerai Istri Muda yang Dinikahi 17 Tahun, Kiwil Ngaku Masih Cinta, Respon Meggy Wulandari?

Pelaku sempat ditahan Kepala Puskesmas Wae Nakeng, Felisiana Nalut dan mempertanyakan maksud kedatangannya, namun hal itu tidak digubris oleh pelaku.

Pelaku selanjutnya, kata Hironimus, langsung memburu dirinya dan melakukan penganiayaan.

"Apa motif yang membuat dia (pelaku) pukul saya, saya tidak tahu, saya hanya dengar dia bilang kau menjadi sumber kepanikan dan keresahan masyarakat di Wae Nakeng," kata Hironimus mengulang perkataan pelaku.

Beruntung, penganiayaan tersebut berhasil dihentikan setelah sejumlah rekan korban berdatangan karena mendengar Kepala Puskesmas Wae Nakeng, Felisiana Nalut yang berteriak histeris melihat kejadian tersebut.

Pelaku akhirnya menghentikan aksi kekerasan yang dilakukan dan selanjutnya meninggalkan Tempat Kejadian Perkara.

Lapor Polisi

Hironimus Jehamat yang tidak terima atas kejadian tersebut langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Lembor Polres Mabar pukul 14.30 Wita.

Laporan Hironimus tertuang dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor STTPL/36/V/2020/SEK LEMBOR.

"Saya tidak terima karena saya tidak tahu alasan saya dipukuli," jelasnya.

Diakuinya, selama ini ia tidak pernah merasa pernah berbuat kesalahan terhadap siapa pun, bahkan kepada pelaku.

"Saya juga bertugas sebagai koordinator Penanganan Covid-19 Puskesmas, dan saya sering lakukan Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) kepada masyarakat. Saya selama ini sampaikan informasi, Maklumat Kapolri, imbauan dari pemerintah terkait Covid-19 dan pelayanan di puskesmas, itu saja," katanya.

THR Cair Jumat 15 Mei 2020, 12 Golongan PNS, Anggota Polisi dan TNI Ini Tak Terima THR Tahun Ini

Begini Cara Cairkan THR Pensiunan PNS, TNI & Polri, Berikut Besaran THR yang Bakal Diterima

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved