Pendeta Mell Atok

SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Pendeta Mell Atok STH Tentang Berkat di Tengah Bencana

GAYA bicaranya yang berapi-api dan ajakannya untuk setia mengikuti teladan Kristus, membuat orang yang mendengar kotbahnya bersemangat

Editor: Hasyim Ashari

SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Pendeta Mell Atok STH Tentang Berkat di Tengah Bencana

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Saat ini sedang berlangsung Live Streaming Youtube Pendeta Mell Atok STH, Jumat 8 Mei 2020.

LINK 

* Pendeta Mel Atok Menjadi Anak Terang Karena Kasih

GAYA bicaranya yang berapi-api dan ajakannya untuk setia mengikuti teladan Kristus, membuat orang yang mendengar kotbahnya bersemangat dan akhirnya 'mematuhi' ajarannya tentang kebenaran. 

Dialah Pendeta Mel Atok, S.Th, pendiri Universal Youth yang menghimpun kaum muda dari berbagai gereja, seperti Kristen Protestan, Pentakosta, Kharismatik dan Katolik.

Siapa sangka pendeta ini dulunya seorang pemabuk, penjudi, pemakai narkoba, tukang berkelahi, pernah menikam orang dan merampok hingga masuk keluar sel. Apa yang membuatnya bertobat sehingga kini menjadi pendeta?  Semua kisahnya diceritakan kepada wartawati Pos Kupang, OMDSMY Novemy Leo, dalam wawancara eksklusif berikut ini.

Banyak orang bilang kehidupan Anda dulu sangat suram. Benarkah?

Apa yang dikatakan orang tentang masa lalu kehidupan saya yang sangat suram, buruk dan tidak seharusnya ditiru itu memang benar. Kehidupan saya dulu itu sangat buruk, jauh dari teladan Tuhan.

Sejak kecil dan remaja, saya selalu melakukan hal-hal buruk. Mungkin ini terjadi karena kehidupan keluarga, lingkungan tempat tinggal dan pergaulan saya yang buruk sehingga perilaku saya terbentuk seperti itu.

Bisakah diceritakan kehidupan keluarga dan masa kecil Anda?

Saya berasal dari keluarga Katolik sehingga saya Katolik sejak lahir. Namun saat itu, jujur saja, saya tidak mendapatkan teladan iman dari orangtua.

Keluarga kami tidak takut Tuhan sehingga iman kami sangat lemah. Apalagi secara ekonomi, keluarga miskin sehingga banyak sekali kebutuhan kami yang tidak bisa tercukupi. Sudah begitu, ayah saya yang adalah seorang supir itu sangat jahat.

Ayah sering memukuli atau lebih tepatnya menyiksa saya dan tiga kakak saya dengan mempertontonkan tindakannya itu di depan masyarakat sehingga secara psikologis saya benar-benar tertekan. Kami malu dan menolak hal itu, tapi tidak bisa melawan ayah.

Apakah hal itu yang menyebabkan Anda akhirnya 'lari' ke hal buruk?

Halaman
1234
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved