Cerpen

Cerpen Theos Seran: Malam Kenduri

Cerpen Theos Seran: Malam Kenduri. Sementara gurat malam semakin membuatku tetap bersikukuh ke makam menjaga pusara ayahku.

pos kupang
Malam Kenduri 

"Sementara itu gurat-gurat malam semakin membuatku tetap bersikukuh kembali ke makam itu untuk menjaga pusara ayahku demi dendam kesumat yang belum terbalaskan pada si setan yang telah membunuh ayahku".

SENJA masih menunggangi puncak-puncak gundukan tanah yang bagi kebanyakan orang disebut bukit itu. Pucuk-pucuk malam mulai membentangkan sayapnya siap merangkul anak-anaknya di bumi yang mungkin kelelahan setelah seharian membanting tulang di kebun.

Namun bagiku pucuk-pucuk malam yang mulai membentang ini sebagai pertanda bagiku untuk segera beranjak menuju pekuburan leluhur yang letaknya tak jauh dari lereng bukit di pinggiran kampung kami.

Langkahku tepat berhenti di depan sebuah pusara baru dengan guratan-guratan huruf pada nisan yang masih baru pertanda sesosok jenazah baru dimakamkan beberapa hari yang lalu.

Es Lemon Tea Fried Chicken Brottus Nyami, Pilihan Tepat Saat Cuaca Panas

Guratan pada nisan itu bertulisakan Nain Sukabihun dengan deret-deret angka tanggal lahirnya yang tidak diketahui pasti dan tanggal kematiannya yang baru berlalu beberapa hari yang lalu.
Nain Sukabihun adalah sesepuh terpandang di kampungku.

Ia terkenal arif dan bijak dan setiap ucapan yang keluar dari mulutnya bagaikan sabda yang enggan tidak ditaati serta dilaksanakan oleh masyarakat kampung. Setelah melalui proses yang ruwet dengan mengalahkan beberapa rivalnya, akhirnya Nain Sukabihun dikukuhkan sebagai kepala kampungku.

Beberapa jam setelah ritual, secara tiba-tiba Nain Sukabihun menghembuskan nafasnya yang terakhir saat ia masih lengkap berbusana pakaian daerah yakni pakaian kemenangan kampung kami dan sirih pinang pengukuhannya masih merah merona pada bibirnya.

Orang-orang sekampungku meyakini kematian seperti ini merupakan suatu corak kematian yang tidak masuk akal dan penyebabnya tak lain tak bukan adalah guna-guna yang dilayangkan oleh seseorang ataukah sekelompok orang tertentu yang biasa memusuhinya selama hidup.

Food Corner: Akhir Pekan Masak Steak dan Membuat Saus Steak ala Restoran Bintang Lima

Memang tepat seperti apa kata orang, banyak kepala banyak pikiran, demikianlah semua orang kampungku mulai menerka-nerka dalam gossip-gosip ringan tentang siapa pelaku guna-guna yang amat terkutuk itu. Orang-orang kampungku menganggap guna-guna sebagai suatu perbuatan yang terkutuk sebab ia merupakan jalan pintas untuk melampiaskan amarah ataukah iri hati, kebencian.

Dan, insiden kematian sang sesepuh ini adalah momen yang paling cocok untuk ditunggangi oleh beragam pikiran terkait adanya aktivitas gaib ilmu sihir itu. Setelah Nain Sukabihun dimakamkan, dewan adat kampung bermusyawarah untuk mengungkap pelaku kematian misterius itu yang tentunya oleh para pelaku guna-guna itu namun belum diketahui secara pasti siapa pelaku sesungguhnya.

Menurut keyakinan orang-orang kampung, si pemilik guna-guna yang telah menyebabkan kematian sesorang itu akan datang kembali ke kubur si korbannya untuk mengambil kembali material guna-guna yang telah digunakan dalam membunuh si korban.

Kedatangannya akan diiringi oleh tanda-tanda alamiah seperti angina kencang, suara lolongan anjing malam yang oleh orang kampng hal itu sebagai pertanda kehadiran setan. Aku masih setia dalam lamunanku perihal kampungku yang tak banyak kumengerti sambil membersihkan rerumputan liar yang masih senang bercokol di sekitar pusara ayahku.

Ya, Nain Sukabihun adalah ayahku dan kematiannya sungguh membuatku amat terpukul. Alih-alih hatiku meronta dalam duka mendalam namun realitas membahasakan bahasa lain yang tak mampu aku elakkan selain berusaha memahaminya.

Setelah Dilimpahkan, JPU Kejari TTU Tahan Empat Tersangka Kasus Ilegal Logging Kayu

Ingin sekali aku merobek-robek muka si tukang sihir terkutuk yang menyebabkan ayahku meninggal duniaketika setiap kali masyarakat sekampungku menggosipkan hal serupa. Apakah ayahku tak cukup kuat menahan segala serangan roh-roh jahat itu? Bukankah ayahku dilindungi oleh arwah-arwah para leluhur di kampung kami?

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved