VIDEO - Terkait Corona, di Ende 22 Orang ODP, Warga Diminta Jangan Panik Belum Tentu Positif
VIDEO - Terkait Corona, di Ende 22 Orang ODP, Warga Diminta Jangan Panik Belum Tentu Positif
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Jhony Simon Lena
VIDEO - Terkait Corona, di Ende 22 Orang ODP, Warga Diminta Jangan Panik Belum Tentu Positif
POS-KUPANG.COM | KUPANG - VIDEO - Terkait Corona, di Ende 22 Orang ODP, Warga Diminta Jangan Panik Belum Tentu Positif
Saat ini di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terpantau oleh Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Ende terdapat 22 orang dalam pemantauan ( ODP) Virus Corona (Covid-19)
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, dr. Munafatma dalam jumpa pers di Kantor Bupati Ende, Jumat (20/3/2020).
• VIDEO – Bank NTT Gandeng PDAM Lembata Manjakan Pelanggan Bayar Tagihan Air
• VIDEO - Cegah Virus Corona Uniflor Bagikan Hand Sanitizer Kepada Warga
• VIDEO – Wisatawan ke Danau Kelimutu Turun Drastis, Pengunjung Diwajibkan Cuci Tangan
Munafatma meminta agar masyarakat jangan panik dan tetap waspada terhadap Virus Corona (Covid-19), serta kritis membaca setiap berita atau informasi yang beredar terkait Corona.
"Harus dipahami bahwa 22 ini merupakan ODP atau orang dalam pemantauan, belum tentu mereka ini positif Virus Corona (Covid-19), kita pantau dan lakukan langkah-langkah preventif," ungkapnya.
Dia jelaskan, ODP maksudnya yang bersangkutan pernah melakukan perjalanan di daerah yang positif Virus Corona (Covid-19).
"Misalnya mereka yang baru pulang dari Jakarta, luar negeri, atau daerah lain yang positif Virus Corona (Covid-19), tapi tidak serta merta mereka itu positif Corona, nah 22 Orang ini kami lakukan pemantauan," jelasnya.
Masih terkait ODP, lanjutnya, ia meminta agar masyarakat sadar, jika pernah melakukan perjalanan ke daerah positif Corona, maka perlu mengkarantina diri sendiri selama 14 hari dan melaporkan ke Dinas Kesehatan, Puskesmas atau Rumah Sakit.
"Selain itu kami juga minta pihak RT/RW agar berpartisipasi aktif mengimbau warga yang baru pulang dari daerah positif Corona agar mengkarantina diri, juga bisa laporkan ke Dinas, Puskesmas atau Rumah Sakit," ungkapnya.
Dia mengakui bahwa saat ini masker di Kabupaten Ende langka, namun persoalan tersebut bukan hanya di Ende, tetapi secara nasional.
"Begitu pula dengan hand sanitizer, langka, tapi kita sosialisasi untuk hand sanitizer bisa kita ganti, misalnya mencuci tangan dengan alkohol," ungkapnya.
Sementara itu, Direktris RSUD Kabupaten Ende, Aries Dwi Lestari menjelaskan, ODP yakni orang dari daerah terjangkit dengan gejala demam dan pilek, berbeda dengan pasien dalam pengawasan (PDP).
Menurutnya PDP dari daerah terjangkit disertai sesak nafas dan radang paru-paru harus diisolasi Rumah Sakit.
Di RSUD Ende sendiri terdapat delapan unit ruang isolasi yang sudah disiapkan. Namun, ujar Aries, selanjutnya PDP akan dirujuk ke rumah sakit rujukan. Di NTT terdapat tiga rumah sakit rujukan yakni RSU Johanes Kupang, RSUD Dr. Tc Hillers Maumere dan RSUD Komodo Labuan Bajo.
Dalam jumpa pers yang dipimpin oleh Bupati Ende Djafar Achmad tersebut disampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Ende telah membentuk gugus tugas untuk mengantisipasi dan mencegah Virus Corona (Covid-19). Besok, Sabtu (21/3/2020) gugus tugas ini akan melakukan pertemuan dengan stakehokders terkait, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Jumat, 20 Maret 2020 (POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)
Tonton, Like, Share, Subscribe Youtube Channel POS-KUPANG.COM