Calon TKI Diturunkan dari Pesawat

Perekrut Dapat Fee dari Setiap Calon TKI Ilegal Sikka

Calon TKI diturunkan dari pesawat di Maumere, perekrut mendapat fee dari setiap calon TKI ilegal Sikka

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Eginius Mo'a
Perekrut calon TKI Ilegal asal Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Yoseph Efendi, Selasa (11/2/2020) pagi keluar dari ruang kedatangan Bandara Frans Seda Maumere. 

Calon TKI diturunkan dari pesawat di Maumere, perekrut mendapat fee dari setiap calon TKI ilegal Sikka

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Si perekrut calon Tenaga Kerja Indonesia ( TKI) ilegal asal Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Yoseph Efendi, membeberkan niatnya merekrut 20 calon TKI.

Ia mengaku kasihan menyaksikan keadaan saudara-saudaranya menganggur di kampung dan berminat ketika ditawarkan pekerjaan di perusahaaan.

Realisasi Tanam Jagung Program RPM di Malaka Sudah 20.712 Hektare

Efendi, pria asal Kecamatan Hewokloang, mengatakan rekrutmen TKI ilegal dilakukannya untuk memenuhi permintaan PT CMI, perusahaan yang bergerak di bidang usaha penanaman kayu akasia dan albasia di Ketapang, Kalimantan Barat. Lokasi perusahaan itu merupakan berada dekat dengan tempat tinggalnya.

Namun, Efendi menyatakan dirinya bukan karyawan atau apapun status lain di perusahaan itu. Dia hanya merekrut calon TKI. Semua biaya membawa calon TKI dari Sikka menuju lokasi tempat kerja berasal dari sakunya.

SMAK St. Kristoforus Pali Siap Menciptakan Generasi Unggul Beriman dan Bermoral

Apakah tidak mengalami kerugian? "Saya akan ambil `fee' dari setiap (20) calon TKI yang akan bekerja di sana," ujar Efendi. Namun Efendi enggan menyebut `fee' yang akan dikutip dari setiap calon TKI, meski didesak berulangkali.

Efendi mengaku tahu seluk-beluk rekrutmen TKI ilegal, karena ia telah puluhan tahun berada di Ketapang. Ia berterus terang tidak tahu-menahu prosedur rekrutmen tenaga kerja secara resmi.

"Selama ini kami sering bawah TKI seperti ini tidak masalah. Kenapa kali ini dipermasalahkan. Calon TKI ilegal ini masih saudara saya satu kampung," tanya Efendi.

Ia berterus terang, calon TKI yang hendak diberangkatkanya semuanya ilegal. Tak satupun dari mereka yang memiliki dokumen ketenagakerjaan.

Efendi menjelaskan, calon TKI yang diturunkan oleh polisi dari pesawat Wings Air di Bandara Frans Seda hendak menuju Bali, direncanakan bermalam di Surabaya hari Selasa malam ini. Selanjutnya, Rabu (12/2/2020) mereka berangkat dengan kapal laut dari Surabaya menuju Dumai.

Ketika digiring ke Mapolres Sikka oleh Satuan Reserse dan Kriminalitas Polres Sikka, Efendi menyatakan dirinya siap diproses hukum.

"Saya siap diproses hukum, tapi calon TKI dipulangkan ke kampungnya dulu, saya yang bertanggungjawab atas mereka. Jangan dilibatkan mereka,"pinta Efendi.

Beberapa calon TKI ilegal mengakui, tak satupun memiliki dokumen. Mereka semua berasal dari Kampung Dokar dan Watublapi masih terikat hubungan kekerabatan.

"Kami semua masih ada hubungan keluarga. Kami diajak jalan saja, karena yang bawa kami juga masih satu kampung dan masih keluarga," kata beberapa calon TKI.

Mereka mengaku kesulitan pekerjaan di Sikka, sehingga senang hati ketika diajak kerja di Kalimantan Barat dengan upah yang dijanjikan Rp 150.000/hari ditambah makan. (laporan wartawan pos-kupang.com, eginius mo'a)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved