SMAK St. Kristoforus Pali Siap Menciptakan Generasi Unggul Beriman dan Bermoral
Lembaga SMAK Santu Kristoforus Pali siap menciptakan generasi unggul beriman dan bermoral
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Lembaga SMAK Santu Kristoforus Pali siap menciptakan generasi unggul beriman dan bermoral
POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Sekolah Menengah Agama Katolik ( SMAK) Santu Kristoforus telah didirikan di Pali Desa Warupele II Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada.
Kepala SMAK St. Kristoforus Pali, Longginus Beso, menyebutkan berdirinya SMAK St. Kristoforus ini berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 1 Tahun 2013 yang memberikan kesempatan kepada Gereja Katolik untuk membuka dan mendirikan sekolah yang bercirikan keagamaan.
• Babinsa Pimpinan Upacara Bendera di SMP Negeri 10 Kupang, Simak Info
"Mungkin masih banyak yang bertanya mengapa pendidikan di sekolah itu penting, selain itu masih ada banyak orang tua yang enggan untuk menyekolahkan anaknya karena mereka beranggapan lebih baik anaknya bekerja dibandingkan sekolah yang hanya menghambur-hamburkan uang," ujar Longginus, kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (11/2/2020).
Longginus menyampaikan dengan fakta di lapangan tersebut sudah sepatutnya orang tua dibekali pedoman yang kuat tentang pentingnya pendidikan di sekolah.
• STKIP Citra Bakti Ngada Adakan Turnamen Voli PJKR Cup 1 Tingkat SMA
Begitu pula ketika menjelaskan kepada sang anak yang tidak mau sekolah, orang tua harus memiliki alasan yang kuat untuk membuat anak mau pergi bersekolah.
Longginus mengatakan mengapa pentingnya orangtua memberikan pemahaman kepada anak tentang pendidikan.
Salah satu alasan pentingnya pendidikan untuk anak adalah memberikan pendidikan dasar dan menengah kepada anak.
Anak akan diajarkan tentang dasar dari semua ilmu pengetahuan, oleh sebab itulah disebut dengan sekolah dasar atau SD, SMP, dan SMA. Jika tidak mau sekolah di tingkat dasar ini maka anak tidak akan mendapatkan dasar dari ilmu pengetahuan baik Ilmu Geografi, Sejarah, membaca, menulis, Ilmu Pengetahuan Sosial, pengetahuan alam, dan masih banyak lagi lainnya.
Selain itu, kata Longginus menciptakan jiwa nasionalisme.
Semakin sedikit generasi yang mengenyam pendidikan di sekolah maka semakin sedikit generasi yang memiliki jiwa nasionalisme. Oleh sebab itu dengan mengenyam pendidikan di sekolah, jiwa nasionalisme generasi muda akan terbentuk. Nasionalisme adalah rasa memiliki bangsa dan negara ini. Jika rasa nasionalisme semakin sedikit bisa menyebabkan generasi muda menjadi cuek akan nasib bangsa dan negara ini ke depannya.
Lanjut Longginus, dengan bersekolah bisa memberantas kebodohan. Pentingnya pendidikan sekolah selanjutnya adalah memberantas kebodohan.
Kebodohan ini disebabkan oleh ketidaktahuan dan sempitnya wawasan. Kebodohan adalah musuh yang nyata sehingga harus diberantas dan diantisipasi. Dengan mengenyam pendidikan di sekolah, maka wawasan akan menjadi luas, pikiran menjadi terbuka, dan ilmu yang didapatkan semakin bertambah.
Kata Longginus pentingnya sekolah juga untuk membangun karakter. Pendidikan sekolah bisa membangun karakter bagi generasi muda. Pendidikan karakter ini sangat penting karena mengajarkan norma kesopanan, norma keagamaan, dan norma yang lainnya. Dengan mengikuti semua norma tersebut generasi muda akan memiliki karakter yang kuat untuk membangun dan memajukan bangsa.
"Sudah sepatutnya orang tua memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya sebab pendidikan berguna bagi masa depannya kelak. Semakin banyak generasi muda yang sadar akan pentingnya pendidikan sekolah diharapkan nantinya nasib bangsa indonesia ini semakin maju dan lebih baik lagi," ujar dia. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)