Petani di Bajawa Bersyukur Hujan Telah Turun

Sejumlah petani di Kecamatan Bajawa Utara ( Batara) mengaku sangat bersyukur karena hujan turun

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Suasana saat penyerahan Pompa air di Desa Uluwae Kecamatan Bajawa Utara Kabupaten Ngada, Selasa (4/2/2020) 

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Sejumlah petani di Kecamatan Bajawa Utara ( Batara) mengaku sangat bersyukur karena hujan turun setelah hampir satu minggu lebih hujan tidak turun di wilayah Batara Kabupaten Ngada.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngada, Paskalis Wale Bai, hujan sudah turun beberapa hari terakhir.

Sawah tada hujan milik petani sudah dialiri air dan sudah sangat mencukupi kebutuhan air di areal persawahan Batara.

Pilkada Sumba Timur, Bobby Wijaya-Tunggu Etu Maju Melalui Jalur Independen

Kadis Paskalis mengaku saat ini dirinya sedang berada di Batara pantau kondisi kertersediaan air disana.

"Saya di Batara. Sudah (tanam) hujan juga sudah beberapa hari turun. Syukur dan terima kasih," ujar Kadis Paskalis, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (10/2/2020).

Kadis Paskalis mengaku luas lahan tada hujan di Bajawa Utara ada 318 hektar. Saat ini warga sudah bisa tanam dan garap karena hujan sudah turun dan air sudah cukup.

Terancam Gagal Panen

Sebelumnya, petani Uluwe Raya, Kecamatan Bajawa Utara (Batara) Kabupaten Ngada,cemas.

Bom Ikan Di Ende Yahya Diancam 20 Tahun penjara

Mereka menduga tahun ini sawah mereka terancam gagal tanam karena curah hujan tak menentu.

Sementara air dari saluran irigasi tidak mampu memenuhi kebutuhan sekitar 318 hektar lahan di hamparan Malatawa, belum termasuk hamparan lain.

Informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, Selasa (4/2/2020) menyebutkan, sudah dua pekan terakhir wilayah ini tak turun hujan.

Akibatnya lahan yang sudah ditanam mulai kering dan pecah-pecah karena tidak ada pasokan air.

Yang sedang bajak pun terhenti dan sebagian lahan di wilayah ini malah belum sempat diolah.

"Sekarang ini sebenarnya sudah masuk jadwal tanam, namun sebagian petani tidak mendapat pasokan air cukup. Ada yang sudah tanam tetapi karena tidak ada pasokan air, lahannya keringan, ada yang sementara garap dan ada pula yang belum sempat menggarap," Yohanes Ndai, Camat Bajawa Utara.

Yohanes Ndai, mengatakan petani sebenarnya berhadapan dengan kondisi yang disebut gagal tanam dan banyak hamparan sawah yang tidak bisa dikerjakan karena pasokan air terbatas akibat rendahnya curah hujan tahun ini.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved