Petani di Bajawa Bersyukur Hujan Telah Turun
Sejumlah petani di Kecamatan Bajawa Utara ( Batara) mengaku sangat bersyukur karena hujan turun
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Kondisi alam yang tak menentu seperti ini, kata Paskalis memang menjadi kesulitan bagai para petani sawah yang sebagian besar sawahnya tadah hujan.
Karena kata dia, irigasi yang ada tidak cukup memasok air ke hamparan 318 hekatare jika mau digarap sekaligus seperti terjadi setiap tahun.
Bantuan pompa pun sifatnya tanggap darurat untuk petani yang sudah menanam dan akan tanam. Tetapi banyak juga yang belum sempat olah karena pasokan air terbatas, sementara curah hujan tidak maksimal.
Di bantu jajaran TNI yang dipimpin Danramil 01 Kodim 1625 Ngada Kapten Inf Supriyanto, para petani langsung mengoperasikan pompa air untuk menyedot air dari sungai berjarak sekitar 50 meter.
Air dari pompa yang sudah dioperasi itu langsung diarahkan ke irigasi untuk mengairi sawah-sawah petani yang sudah ditanam maupun yang akan ditanam.
Di bagian lain Kadis Paskalis juga menyinggung kemungkinan tahun ini dibangun irigasi perpompaan perpipaan yang dananya diambil dari APBN.
Dana ini digunakan untuk pembangunan gedung, perpompaan dan irigasi. Ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk meningkatkan debit air pada saluran yang ada sembari berharap adanya curah hujan yang stabil.
Sementara, Laurensius salah seorang petani menyampaikan terima kasih atas respons cepat pihak pemerintah dalam mengatasi masalah para petani di wilayahnya. Dia juga memberi apresiasi kepada para PPL dan BPP yang selalu memberi perhatian setiap perkembangan petani.
Dengan bantuan itu, lahan yang sudah tanam dan akan tanam bisa mendapat pasokan air.
"Saya berharap bantuan ini bisa mengatasi masalah kekeringan, sehingga tahun ini bisa panen," kata Laurensius yang punya lahan 25 are itu.
Kepala BPP Bajawa Utara Bernadus Keu mengatakan, pemilik sawah di wilayah Uluwae Raya ini bukan hanya penduduk setempat, tetapi juga dari desa lain dan kecamatan lain.
Dari desa Uluwae ada 855 petani/penggarap untuk menghidupi 1.073 jiwa atau sekitar 254 KK. Ada 9 kelompok tani yang meliputi: Kajumbawa, Malatawa, Nunuwala, Papa Pado, Maambawa, Lia Wei, Malawatu Langa, Rewu No dan Molokole. Petani/pemilik lahan dari Desa Inegena 82 orang, watukapu 19 orang, dan dari Kecamatan Bajawa yang meliputi Ngoranale, Susu dan desa-desa lainnya, 154 orang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)