VIDEO: Komisi V DPRD NTT Soroti Dinas Dikbud Soal Nasib Honorer dan Persiapan UN. Ini Videonya

VIDEO: Komisi V DPRD NTT Soroti Dinas Dikbud Soal Nasib Honorer dan Persiapan UN. Sorotan Komisi V DPRD NTT itu dalam rapat dengar pendapat di Dewan.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Frans Krowin

VIDEO: Komisi V DPRD NTT Soroti Dinas Dikbud Soal Nasib Honorer dan Persiapan UN. Ini Videonya

POS-KUPANG.COM, KUPANG  -- VIDEO: Komisi V DPRD NTT Soroti Dinas Dikbud Soal Nasib Honorer dan UN. Ini Videonya

Komisi V DPRD NTT menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTT.

Dalam rapat tersebut, Dewan menyoroti beberapa persoalan di antaranya tenaga honorer dan persiapan menjelang Ujian Nasional (UN) 2020.

VIDEO: 3 Rumah Sakit Di Maumere Siaga Tangani Pasien Demam Berdarah. Dapat Rp 2 Miliar. Ini Videonya

VIDEO: Panduan Lengkap Sholat Jenazah Niat Tata Cara dan Doa Bedakan Jenazah Laki-laki dan Perempuan

VIDEO: Tahu Apa Karakter dan Prediksi Shiomu Selasa 28 Januari 2020? Kuda Dapat Uang Tikus Kena Sial

Rapat tersebut berlangsung di Ruang Rapat Komisi V DPRD NTT, Senin (27/1/2020).

Rapat yang dipimpin Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus H. Takandewa itu, didampingi Sekretaris, Yohanes Rumat.

Hadir Kadis Dikbud NTT, Benyamin Lola dan Sekretaris Dinas Dikbud NTT, Rambu Kareri dan jajaran.

Saat rapat, DPRD NTT meminta agar pendataan tenaga honorer dilakukan secara baik. Bahkan, tenaga honor yang ada jangan dihapus atau diberhentikan.

Anggota Komisi V DPRD NTT, Ana Waha Kolin, misalnya, meminta pemerintah agar memperhatikan tenaga operator di sekolah. Karena tenaga operator merupakan jantung sekolah dan kebanyakan mereka adalah tenaga honorer.

"Tolong perhatikan, karena operator itu sangat berperan di setiap sekolah. Yang jadi masalah adalah para operator itu umumnya tenaga honorer," kata Ana.

Jika para operator itu masih berstatus tenaga honor, lanjut dia, maka perlu dipikirkan bersama bagaimana soal gaji para honorer tersebut.

"Jika masih honor kita bicara soal honor mereka," katanya.

Ana juga menyoroti soal sistem informasi tenaga pendidikan dan kependidikan.

"Sistem ini harus diperhatikan agar dapat diakses secara baik dan tidak terjadi pengulangan data," ujarnya.

Sekretaris Komisi V DPRD NTT, Yohanes Rumat mengatakan, informasi tentang penghapusan tenaga honorer itu membuat dirinya tidak setuju.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved