1 Tahun BOP di Labuan Bajo : Ketua HIPMMABAR Apa Capaiannya Selama Ini?
LABUAN BAJO--Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo-Flores sudah berusia satu tahun setelah para direksinya dilantik 15 Januari 2019 l
Dia menjelaskan, bicara tentang pariwisata berkaitan dengan banyak sektor.
"Kalau bicara tentang pariwisata tidak bisa berdiri sendiri. Banyak sektor yang mendukung pariwisata. Misalnya, kehutanan, lingkungan hidup, budaya, kebersihan, kesehatan. Ujungnya kita bicara pariwisata tetapi kaitannya lintas sektor. Dari sektor, kita melangkah ke lembaga dan kewenangan. Contohnya, kita bicara Taman Nasional Komodo berarti kewenangannya ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata Herybertus.
Demikian juga kata dia kalau bicara tentang wilayah pesisir maka kewenangannya ada di pemerintah provinsi.
Selain itu, pemerintah kabupaten juga memiliki banyak kewenangan berkaitan dengan pengembangan pariwisata di wilayahnya.
"Ini yang menjadi alasan mengapa harus ada master plan terintegrasi," kata Herybertus.
Master plan itu kata dia sebagai dasar untuk pelaksanaan program-program pengembangan pariwisata ke depan.
Sebelumnya Menteri Pariwisata (Menpar) saat masih dijabat oleh Arief Yahya, usai menonton tinju di Labuan Bajo beberapa waktu lalu, menyampaikan bahwa tugas pertama yang harus dilakukan oleh BOP adalah menyusun masterplan pariwisata terpadu.
"Kalau ada masukan-masukan, silahkan diberi masukan tetapi untuk diketahui bahwa semua sepuluh Bali Baru itu mempunyai pengelola. Jadi KEK (Kawasan Ekonomi Khusus, Red) atau Badan Otorita. Yang tidak ada KEK nya, Badan Otorita.
Mandalika contohnya, dia berupa Kawasan Ekonomi Khusus ITDC. Kalau Danau Toba Badan Otorita. Tetapi poinnya harus memiliki Badan Pengelola. Dan poin utamanya adalah single destination, single management," kata Arief saat itu. (LAPORAN REPORTER POS--KUPANG.COM, SERVATINUS MAMMILIANUS).
