VIDEO: Pria Asal Atambua Ini Pungut Sampah Plastik Untuk Topang Hidup di Nagekeo. Ini Videonya
VIDEO: Kisah Pria Asal Atambua Ini, Pungut Sampah Plastik untuk Topang Hidup di Nagekeo. Pekerjaan sampingan ini dilakukan karena cuaca tak bersahabat
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Frans Krowin
VIDEO: Pria Asal Atambua Ini, Pungut Sampah Plastik untuk Topang Hidup di Nagekeo. Ini Videonya
POS-KUPANG.COM, MBAY – VIDEO: Pria Asal Atambua Ini, Pungut Sampah Plastik untuk Topang Hidup di Nagekeo. Ini Videonya
Menghidupi keluarga memang tidak mudah. Memenuhi segala kebutuhan rumah tangga adalah kewajiban.
Sebagai seorang kepala rumah tangga, bekerja banting tulang merupakan hal mutlak, karena jika tidak maka keluarga akan terlantar.
• VIDEO: Taman Tirosa Kupang, Sepi Kala Siang, Ramai Bila Malam. Tonton Videonya
• VIDEO: Ini Pengakuan Rio Tradana. Bangga Bisa Manfaatkan Lahan Tidur Untuk Tanam Sayur. Ini Videonya
• VIDEO: Tukang Sapu Di Ende Minta Maaf, Dan Berharap Upah Mereka Bisa Dinaikkan. Simak Videonya
Itulah yang dialami Marianus Loe Talo (45), pria asal Atambua, Kabupaten Belu, yang kini merenda hidup di Kabupaten Nagekeo, Flores.
Sudah hampir 27 tahun, ia menjadi warga RT 3, Dusun 3, Desa Maropokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Siang itu, Jumat (10/1/2020), cuaca sangat panas. Terik matahari serasa amat membakar.
Sementara di tepi pantai Nangadhero, suasananya sepi. Yang terdengar hanyalah dentuman ombak yang pecah di bibir pantai itu.
Di tengah suasana tersebut, tampak di kejauhan, Marianus berjalan perlahan dari arah Pantai Ujung Tanggul menuju Maropokot.
Mengenakan switer warna biru dengan celana panjang merah gelap, ia memikul ember hitam berisi sampah-sampah bekas.
Rupanya siang itu Marianus memungut sampah plastik untuk dibuatkan tas oleh sang istri.
Hasil olahan sampah plastik itu diolah menjadi tas yang indah lalu dijual lagi untuk mendapatkan uang guna membiayai hidup keluarga.
Saat itu, keringat membasahi tubuhnya. Sesekali pria berkulit sawo matang itu menyeka keringat yang mengalir di pipinya.
Marianus tampak semangat, memungut sampai-sampah plastic dan botol-botol bekas. Bagi Marianus, sampah-sampah itu akan diolah menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Di setiap tumpukan sampah, Marianus pasti singgah untuk melihat sampah plastik yang masih layak untuk diolah jadi barang berguna.