Keracunan Bangkai Kambing
Korban Keracunan Bangkai Kambing, Yoksan: Saya Muntah-Muntah dan Mencret
Kambing pertama mati pada Rabu (25/12/2019) pagi hari. Lalu kami potong, buang isi perut lalu dagingnya kami masak kua untuk makan siang
Penulis: Dion Kota | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM | SOE - Yoksan Tlonaen, salah satu korban keracunan makanan usai mengkonsumsi daging kambing yang ditemui POS-KUPANG.COM, Jumat (27/12/2019) di puskesmas panite mengaku, kondisinya mulai membaik.
Walau jarum infus masih nampak menancap dipergelangan tangannya, Yoksan mengatakan, dirinya sudah tidak lagi mengalami muntah-muntah, pusing dan mencret.
Ia hanya mengeluhkan masih merasakan sakit pada bagian perutnya dan kondisi tubuhnya yang masih lemas.
"Sudah agak baikan kakak usai dikasih obat anti muntah dan cairan infus. Hanya perut masih rasa taputar dan badan masih lemas," ungkapnya.
• BREAKING NEWS: Lagi 11 Korban Keracunan, 7 Sudah Diijinkan Pulang, 4 Masih Infus
• John Kei Akhirnya Bebas dari Lapas Nusakambangan, Ini Penjelasan Ditjen Pemasyarakatan
Mirisnya, Yoksan tak sendirian. Istri dan tiga orang anaknya ikut menjadi korban keracunan usai menyantap daging kambing pada siang dan malam hari.
Kebetulan, dua ekor kambing yang dipelihara Yakob Neolaka mati akibat penyakit.
"Kambing pertama mati pada Rabu (25/12/2019) pagi hari. Lalu kami potong, buang isi perut lalu dagingnya kami masak kua untuk makan siang. Sore harinya, satu ekor kambing mati lagi. Kami potong lalu dagingnya kami goreng untuk makan malam. Beso (Kamis) siangnya kami mulai mengalami gejalah keracunan," kisahnya.
Yanto Selan, salah satu korban keracunan lainnya yang baru saja lepas infus mengatakan, kondisi sudah mulai pulih. Dirinya tidak lagi mengalami gejalah keracunan hanya saja tubuhnya masih lemas.
"Saya muntah dan mencret banyak sekali. Itu yang buat saya rasa lemas sekali. Tapi setelah seharian dirawat di Puskesmas Panite dan diberikan obat serta cairan infus tubuh saya mulai rasa enak. Tadi dokter sudah ijinkan lepas infus," tuturnya.
Untuk diketahui, dari 11 orang menjadi korban keracunan makanan, 7 korban sudah diijinkan pulang pasca diobservasi. Empat korban lainnya masih dirawat di Puskesmas Panite dengan tiga korban masih diinfus dan satu masih diobservasi.

Diberitakan pos kupang.com sebelumnya, gara-gara memakan bangkai kambing yang mati akibat terserang penyakit, dua kepala keluarga di Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS mengalami keracunan makanan. Sebanyak 11 orang dari dua keluarga tersebut dilarikan ke Puskesmas Panite, Kamis (26/12/2019) untuk mendapatkan perawatan medis.
Kepala Desa Oebelo, Eustakhius Leonard kepada pos kupang.com, Jumat (27/12/2019) mengatakan, kejadian kasus keracunan bermula ketika tiga ekor kambing milik korban diserang penyakit.
Melihat kambingnya sakit, Yakob Neolaka, salah satu korban keracunan menyuntikan obat pada kambingnya pada tanggal 23 Desember 2019.
Namun, bukannya sembuh, dua ekor kambingnya justru mati.
Baru Mati
Kepala Desa Oebelo, Eustakhius Leonard kepada pos kupang.com, Jumat (27/12/2019) mengatakan, kejadian kasus keracunan bermula ketika tiga ekor kambing milik korban diserang penyakit.