VIDEO: Kajari Sumba Timur Serahkan Uang Rp 119,5 Juta Kepada Bupati Gidion. Ini Videonya

Terhadap pengembalian kerugian negara itu, Sekda Sumba Timur, Domu Warandoy, mengatakan, acara seperti itu baru pertama kali terjadi di Sumba Timur.

“Ini luar biasa. Gerakan pengembalian aset negara dan pengembalian kerugian keuangan negara oleh Kejari Sumba Timur,” ujarnya.

Pemda Sumba Timur, lanjut Domu, menyampaikan terima kasih atas apa yang sudah dilakukan.  Pemerintah juga menyambutnya gembira hal itu. Karena langkah-langkah yang dilakukan Kejari Sumba Timur, tepat dan baik untuk daerah tersebut.

Menurut Domu, pengembalian kerugian negara dari pengelolaan dana desa yang diduga tak mampu dikelola secara baik oleh aparat desa, merupakan salah  satu capaian kinerja Kejaksaan Sumba Timur.

Akan tetapi, pengelolaan keuangan yang kurang berkenan itu, sesungguhnya bukan karena unsur kesengajaan aparat desa. Tapi saat ini kemampuan sumber daya manusia (SDM) aparatur pemerintah di desa, masih sangat minim.

Selain itu, kata Sekda Warandoy, merupakan keteledoran pemerintah desa, sehingga melalui kerugian negara yang ditemukan itu, merupakan wujud dari kesalahan Pemdes.

Domu juga mengatakan, untuk mengantisipasi agar kasus serupa tidak terjadi lagi, maka ke depan, dalam pembahasan APBDes akan diminta agar seluruh belanja modal,  harus disesuaikan dengan harga standar sesuai SK bupati.

"Terima kasih Pak Kajari, karena temuan itu tidak langsung diprosoes secara hokum. Akan tetapi, kalau orang yang sama berbuat yang sama pada tahun berikutnya, maka patut dipertimbangkan. Kita berharap tidak ada lagi yang mengulangi perbuatan semacam itu," ujar Domu.

• VIDEO: Ibu Hamil Tewas Tenggelam di Lokasi Sarang Buaya, Muara Kali Noelmina, Kupang. Ini Videonya

• VIDEO: Mahasiswa Datangi Gedung DPRD NTT, Tanya Soal Tapal Batas Antara Matim - Ngada. Ini Videonya

• VIDEO: BBM di Lewoleba, Lembata, Habis Cepat Sekali. Ada Apa Ya? Tonton Videonya

Domu juga mengatakan, dengan pengembalian kerugian negara itu, maka ia akan melaporkan kepada Bupati supaya mengumpulkan semua kepala desa dan camat untuk mengingatkan mereka agar hati-hati dalam penetapan APBDes terkait harga belanja modal.

Sedangkan terkait pengembalian kerugian aset daerah, kata Domu, pihaknya sudah berulang kali keluarkan surat untuk menarik asset daerah. Tapi itu tidak dipatuhi terutama oleh para pegawai yang sudah pensiun.

"Mungkin saja, sekarang baru mereka kaget. Ini juga merupakan pembelajaran bagi pegawai yang mau pesiun," tandas Domu. (POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)

Tonton Videonya Di Sini: