VIDEO: Sebelum Meninggal Dunia, Mantan Bupati TTS Sempat Curhat Ke Gubernur NTT. Simak Videonya
VIDEO: Sebelum Meninggal Dunia, Mantan Bupati TTS, Curhat Ke Gubernur NTT. Hal ini diungkapkan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat saat upacara pemakaman.
Penulis: Dion Kota | Editor: Frans Krowin
VIDEO: Sebelum Meninggal Dunia, Mantan Bupati TTS, Curhat Ke Gubernur NTT. Simak Videonya
POS KUPANG.COM, SOE – VIDEO: Sebelum Meninggal Dunia, Mantan Bupati TTS, Curhat Ke Gubernur NTT. Simak Videonya
Usai melakukan ibadat pemakaman, Kamis (21/11/2019) yang berlangsung di rumah duka, Wisma Sejati yang terletak di Kelurahan Karang Sirih, Kecamatan Kota Soe, Jenazah mantan Bupati TTS periode 1973-1983, Drs. Cornelis Tapatab, dibawa menuju Kantor Bupati TTS untuk dilakukan upacara pemakaman secara kedinasan.
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat bertindak langsung sebagai inspektur upacara. Sementara, Samuel Fallo bertindak sebagai pemimpin upacara.
• VIDEO: Jerih Lelahnya Tak Kunjung Dibayar, Guru GTT Di Ende Ancam Mogok Mengajar. Tonton Videonya
• VIDEO: Dewan Tanya Lain Pemerintah Jawab Lain. PKS Bilang Pemda Ende Suka Mendongeng. Simak Videonya
• VIDEO: Pinjaman Daerah Rp 900 M Buat Pusing DPRD NTT. Pinjam Boleh Asal Sesuai Aturan. Ini Videonya
Dalam amanatnya, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi NTT dan seluruh masyarakat, ia menyampaikan turut berduka cita atas kepergian almarhum.
Semoga almarhum mendapatkan tempat dalam kerajaan surga. Bagi keluarga yang ditinggalkan, Gubernur Viktor mendoakan agar diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan itu.
Gubernur Viktor menyebut, Tapatap merupakan salah satu putra terbaik NTT. Sepanjang hidupnya, almarhum telah mendedikasikan hidupnya untuk membangun TTS, NTT dan bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu, mewakili pemerintah dan seluruh masyarakat NTT, ia mengucapkan terima kasih atas jasa dan bakti almarhum kepada bangsa dan daerah ini.
"Terima kasih untuk dedikasi dan pengabdian dalam membangun daerah ini," ucap Gubenur Viktor.
Kepada kaum muda lanjut Gubernur Viktor, ia meminta agar kaum muda mau belajar dari teladan hidup almarhum yang menunjukan semangat dan dedikasi yang tinggi untuk membangun daerah.
Walau di masanya terdapat banyak keterbatasan, almarhum tidak pernah menyerah atau putus asa. Keterbasan itu justru menjadi motivasi untuk lebih bersemangat lagi dalam membangun daerah ini.
"Almarhum punya semangat luar biasa dalam bekerja. Keterbatasan yang dihadapi menjadi pelecut untuk terus bekerja," ujar Gubernur Viktor.
Sebelum meninggal, Gubernur Viktor mengaku, dirinya sempat ditemui almarhum di ruang kerjanya. Pada saat itu, almarhum menyampaikan kegelisahan hatinya terkait Pemerintah Kabupaten TTS yang memiliki banyak utang.
Selain itu, almarhum juga meminta bantuan Gubernur NTT untuk membangun jalan dari kapan hingga nenas.
"Beliau sangat risau dengan situasi Pemerintahan Kabupaten TTS saat itu. Pada waktu itu, Bupati dan wakil bupati terpilih belum dilantik. Beliu sangat sedih karena menurut beliu utang Pemda TTS sangat banyak. Oleh sebab itu, beliu meminta saya untuk membantu menyelesaikan persoalan itu. Khusus jalan kapan-nenas, tahun depan (2020,red) sudah saya anggarkan agar dikerjakan sampainke tanah kelahiran almarhum, di Desa Nenas," ujarnya.
Terpisah mantan Bupati TTS, Paul Mella yang dimintai kesannya tentang almarhum Tapatab mengatakan, almarhum dikenal sebagai sosok pekerja keras.
Di mata Paul Mella, Tapatap punya perhatian yang tinggi terhadap alam, pendidik dan masyarakat adat.
Taman Bu'at, katanya, merupakan salah satu hasil karya almarhum yang hingga kini masih dinikmati. Selain itu Stadion Kobelete di Kota SoE.
• VIDEO: Penjambret di Kupang Dibekuk Polisi di Oepura. Gunakan Mantra Saat Beraksi. Ini Videonya
• VIDEO: Diduga Berhubungan Intim Dalam Mobil, Dua Remaja di Banten, Nyaris Diamuk Massa. Ini Videonya
• VIDEO: Calon Peserta Tes CPNS, Antre Kirim Berkas di Kantor Pos dan Giro. Ini Videonya
Saat itu, kisah Paul, dengan anggaran yang terbatas, almarhum meminta sumbangan dari seluruh ASN untuk bisa membangun stadion Kobelete.
Hingga akhirnya, stadion kebanggaan masyarakat Kabupaten TTS itu bisa dibangun lewat patungan seluruh ASN lingkup Pemda TTS.
"Almarhum saya kenal sebagai sosok pekerja keras dan tidak suka menunda pekerjaan. Almarhum juga sangat konsen terhadap pendidik, kelestarian alam dan kelompok masyarakat adat," sebut Paul.
Usai dilakukan upacara kedinasan di Aula Mutis, Kantor Bupati TTS, jenazah dibawa ke Tempat Pemakaman Umum Nunumeu untuk dimakamkan. (POS-KUPANG.COM, Dion Kota)
Tonton Videonya Di Sini: