Komisi IV DPRD NTT Sebut Hasil Survei Verifikasi Rasio Elektrifikasi Jadi Rujukan Atasi Kemiskinan
Komisi IV DPRD NTT sebut hasil Survei Verifikasi Rasio Elektrifikasi jadi rujukan atasi Kemiskinan
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Komisi IV DPRD NTT sebut hasil Survei Verifikasi Rasio Elektrifikasi jadi rujukan atasi Kemiskinan
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Rafafi Gah, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebut hasil survei verifikasi rasio elektrifikasi NTT yang dilakukan oleh pihak Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang dapat dijadikan rujukan untuk atasi kemiskinan di NTT.
Hal itu disampaikan Rafafi usai pemaran hasil survei verifikasi rasio elektrifikasi wilayah NTT 2019 oleh Rektor Undana, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si di Hotel Aston Kota, Senin (28/10/2019).
• Toyota Rush Makin Diminati Warga Kota di NTT
Menurutnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat tengah gencar menurunkan angka kemiskinan di NTT, sebagaimana diketahui NTT menempati urutan ke tiga provinsi termiskin di Indonesia.
"Tingkat kemiskinan di NTT mencapai 21,38% dan Gubernur ingin agar angka kemiskinan di NTT turun menjadi 8 atau 12%. Oleh karena itu saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Undana ini," ujarnya.
Menurutnya hasil survei tersebut menjadi catatan penting bagi dirinya, selaku Ketua Komisi IV DPRD Provinsi NTT yang akan melakukan diskusi dengan mitra-mitra. "Supaya apa yang diekpose itu harus sesuai dengan data supaya kita tidak pegang data salah," ungkapnya.
• BREAKING NEWS: Ribuan Masyarakat NTT Gunakan Listrik Over Spanning, Bisa Picu Kebakaran
Fred Benu diwawancarai awak media usai memaparkan hasil survei verifikasi rasio elektrivikasi NTT mengatakan, rasio elektrivikasi yang baru 82, 97% bukan lagi 76%.
"Hari ini kita sudah publikasi hasil survei verifikasi kita dan BPS menggaprove itu. Sehingga rasio elektrivikasi kita yang baru 82, 97%. Sekarang kita merujuk pada data terbaru ini, bukan lagi 76%," ujar Fred.
Fred mengatakan, melalui data ini bisa menjadi rujukan untuk membuat perencanaan pembangunan, program implementasi kemiskinan dan sebagainya.
Dijelaskannya, Survei tersebut dilakukan dalam kerja sama dengan PLN wilayah NTT dan Badan Pusat Statistik NTT untuk meningkatkan rasio elektrivikasi dalam rangka mendukung program Pemda, NTT Bangkit dan Sejahtera.
Pihaknya sebagai lembaga pendidikan melakukan survei dan mendapat pengesahan institusi resmi dalam hal ini BPS, baik dalam rancangan penelitian maupun pelaksanaannya.
Fred mengatakan, dari kajian verifikasi yang telah dilakukan Undana terhadap 532 dari data PODES NTT, diperoleh rasio elektrifikasi di NTT mencapai 82,97%.
Rasio elektrifikasi 82,97% diperoleh dari 53,55% pelanggan ber ID PLN dan rasio elektrifikasi 29,42% non PLN.
Rincian untuk rasio elektrifikasi non PLN antara lain, RE Kk numpang terhadap KK PLN 4,32%, RE KK perluasan atau over spanning dari ber ID PLN 7,58% dan RE KK bersumber listrik lainnya 17,52%.
Kabupaten dengan RE terendah yaitu di bawah 70% yakni Kabupaten Timor Tengah Selatan (60,55%), Kabupaten Sumba Barat Daya (61,00%) dan Manggarai Timur (65,99%).