VIDEO: Kentongan Bencana Untuk Tanggap Darurat Bencana di Ende. Tonton Videonya
VIDEO: Kentongan Bencana Untuk Tanggap Darurat Bencana di Ende. Kentongan bencana tersebut diluncurkan Bupati Ende, Djafar Achmad di Ende.
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Frans Krowin
VIDEO: Kentongan Bencana Untuk Tanggap Darurat Bencana di Ende. Tonton Videonya
POS-KUPANG.COM, ENDE – VIDEO: Kentongan Bencana Untuk Tanggap Darurat Bencana di Ende. Tonton Videonya
Warga Kabupaten Ende kini dikenalkan dengan kentongan yang dibunyikan saat ada bencana alam. Kentongan itu juga untuk mengantisipasi timbulnya korban jiwa saat bencana.
Pengenalan kentongan tersebut ditandai dengan peluncuran oleh Bupati Ende, Drs Djafar Achmad di SD Inpres Paupanda 1, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, Senin (30/9/2019).
• VIDEO: Istri Gubernur NTT Minta Masyarakat Jangan Malu dengan Budaya NTT. Ini Videonya
• VIDEO: Ibu-ibu dari Ndora Junjung Esu Kose Saat Festival Literasi Nagekeo 2019. Tonton Videonya
• VIDEO: Karya Seni Karang Taruna Gatra di Tarus, Bikin Wabup Kupang Terpesona. Tonton Videonya
Peluncuran kentongan yang diprakarsai oleh RRI Ende itu, dihadiri Bupati Ende, Drs Djafar Achmad dan Kapolres Ende, AKBP Achmad Muzayin.
Hadir pula Dandim 1602 Ende, Letkol Inf Moch Fuad Suparlin, S.I.P,M. Tr (Han), anggota DPRD Ende, Yulius Cesar Nonga, siswa dan guru SDI Paupanda dan masyarakat Kelurahan Tanjung.
Kepala Kantor RRI Cabang Ende, Jaya Maulana Rukmantara, mengatakan program tanggap bencana kentongan, merupakan program RRI.
Hal itu dimaksudkan untuk memberikan edukasi mitigasi bencana alam kepada masyarakat melalui program siaran RRI di semua program berupa dialog interaktif dan filler juga iklan layanan masyarakat (ILM).
Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah, dalam menekan angka kematian akibat bencana alam.
• VIDEO: Frengky Saunoah Lamar ke Partai Gerindra. Jadi Bakal Calon Bupati TTU. Tonton Videonya
• VIDEO: Aliansi SADAR Sumba Minta Dewan Jangan Mengantuk Saat Sidang. Tonton Videonya
• VIDEO: Atraksi Budaya Warnai Pembukaan Gala Desa di Lembata. Tonton Videonya
“Sudah menjadi tanggung jawab RRI sebagai Radio Penyiaran Publik, dalam menjawab kebutuhan masyarakat, akan adanya media yang fokus pada mitigasi bencana alam,” ujarnya.
Saat ini, katanya, ada banyak lembaga hanya fokus pada proses penginformasian saat peristiwa bencana, serta aksi recovery.
Padahal, dampak bencana alam dapat ditekan apabila ada program mitigasi bencana.
Nama kentongan, dikaitkan dengan kearifan lokal pada sebagian besar masyarakat Indonesia, sebagai penanda terjadinya suatu peristiwa.
Pembuatan kentongan pun tidak sulit. Kentongan itu dibuat dari pohon bambu atau kayu yang banyak tumbuh di wilayah Flores pada umumnya dan Ende pada khususnya.
Sementara itu, Bupati Ende, Drs. Djafar Achmad mengatakan pihaknya meyambut baik progam kentongan untuk mengingatkan masyarakat tentang bencana. Mengingat wilayah Kabupaten Ende termasuk dalam daerah yang rawan bencana alam.
Bupati Djafar mengatakan Pemerintah Kabupaten Ende, mendukung kearifan kentongan tanggap bencana RRI Ende. Pasalnya, hal tersebut sebagai suatu bentuk edukasi bagi masyarakat maupun para siswa di sekolah.
“Kegiatan Program Kentongan RRI merupakan program yang bagus. Dengan begitu masyarakat tahu cara mengantisipasi bencana,”kata Bupati Djafar.
Bupati Djafar berharap agar masyarakat Ende senantiasa akan tanggap terhadap bencana sehinggga dengan demikian mampu mengeliminir korban bencana.
• VIDEO: Atraksi Budaya Warnai Pembukaan Gala Desa di Lembata. Tonton Videonya
• VIDEO: Polres TTU Ungkap Sindikat Pencurian Motor Internasional di Perbatasan RI-RDTL. Ini Videonya
• VIDEO: Saat Mendaftar, Stefanus Bria Seran Serahkan Dokumen dan Uang Rp 20 Juta. Tonton Videonya
Kapolres Ende, AKBP Achmad Muzayin mengharapkan kegiatan tersebut dapat ditularkan kepada anak – anak dan tempat yang lainnya.
“Mari sama – sama kita praktekan bersama di tempat lain tidak hanya hari ini namun terus berkelanjutan,”kata Kapolres Achmad.
DANDIM 1602 Ende, Letkol Inf Moch Fuad Suparlin, S.I.P,M. Tr (Han) mengatakan bahwa dalam kasus bencana semua pihak harus ikut bertanggungjawab bukan hanya TNI dan Polri namun pemerintah setempat bahkan masyarakat.
Program kentongan menurutnya suatu hal yang bernilai positif karena diambil dari kearifan lokal sehingga dengan demikian masyarakat dibiasakan dengan kondisi alam setempat. (POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius)
Nonton Videonya Di Sini: