Dolo-dolo dan Pesta Kembang Api Tutup Festival 3 Gunung Lembata
Kegiatan Festival 3 Gunung ditutup dengan tarian dolo-dolo bersama dan pesta kembang api
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Kegiatan Festival 3 Gunung ditutup dengan tarian dolo-dolo bersama dan pesta kembang api. Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday mengajak para tamu undangan menari dolo-dolo, Sabtu (31/8/2019) malam.
Tampak hadir dalam lingkaran tarian khas orang Lamaholot itu, Asisten III Bidang Administrasi Setda Pemprov NTT, Kosmas D Lana, Dirjen PDT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Samsul Widodo, Dirut Bank NTT, Ishak Eduard Rihi, Dandim Kabupaten Flotim, Letkol Inf. Komang Agus, Wakil Bupati Manggarai Timur, Jaghur Stefanus dan Wakil Bupati Manggarai, Viktor Madur, Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke, Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja dan jajaran Forkopimda Lingkup Kabupaten Lembata. Mereka menari di atas panggung utama.
• Viktor Laiskodat Apresiasi Pola Pendidikan Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang
Sedangkan sekelompok masyarakat juga membentuk lingkaran dan menari di bagian bawah panggung.
Setelah pemukulan gong penutupan oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat yang diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi Setda Pemprov NTT, Kosmas Lana, kembang api pun langsung meletus di udara dari belakang panggung. Pesta kembang api selama kurang lebih 30 menit dengan total 200 ledakan ini jadi tontonan ribuan warga yang memadati venue Bukit Cinta Lembata sejak siang hari. Banyak dari kereka yang mengabadikan momen berharga itu.
Rangkaian acara Festival 3 Gunung yang dilaksanakan selama seminggu di Kabupaten Lembata pun resmi ditutup. Sebagai perhelatan pamungkas, panitia berhasil mengemas acara dengan konsep yang membuat orang terkesima di kawasan wisata yang sedang dikembangkan itu.
• Stefanus Bria Seran: Pemerintah Jangan Bosan Mendorong Masyarakat Optimalkan Lahan
Stand-stand pameran ekonomi kreatif dari instansi pemerintah, desa dan masyarakat juga tampak ramai dikunjungi warga. Stand-stand ini sudah dibuka sejak hari pertama pameran dan menyajikan produk-produk lokal khas Lembata.
Warga Lewoleba, Melanie Tokan, mengapresiasi pelaksanaan festival ini. Menurut dia, acara ini bisa mempromosikan produk-produk lokal buatan masyarakat. Jadi bukan saja objek wisatanya saja yang dijual.
"Lihat kan, banyak stand pameran yang dikunjungi malam ini," ungkap Melanie.
Pengakuan senada juga diungkapkan salah satu pemilik stand kopi, Fransiska Tuto. Meski enggan menyebutkan berapa penghasilan yang didapat selama festival, Fransiska mengaku cukup puas dengan festival ini. Bagi Fransiska, yang paling penting adalah produk kopinya bisa dikenal masyarakat dan meningkatkan perekonomian keluarga.
Dalam sambutannya, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur menuturkan perhelatan Festival 3 Gunung yang tahun ini dilangsungkan sejak tanggal Senin (26/8/2019) itu telah menjadi Branding Event pariwsiata di Kabupaten Lembata setiap tahunnya.
Semangat utama dari festival ini yaitu 1 produk, 10 aktivitas, dan 100 reward. Festival 3 Gunung diawali pada Februari silam yang ditandai dengan Festival Guti Nale di Desa Mingar dan puncaknya dilaksanakan di Bukit Cinta Lembata malam itu.
"Keindahan alam Lembata dan atraksi budaya yang fantastis merupakan daya pikat Lembata sebagai surga yang sesungguhnya, yakni Lembata Truly Heaven. Mudah-mudahan kehadiran kita memberi dorongan dan kemajuan bagi pariwisata di Kabupaten Lembata," ungkap dia.
Bupati Sunur berharap tahun depan festival ini ditingkatkan lagi menjadi event yang lebih bagus dengan cara yang lebih meriah lagi atas kerja sama dengan Bank NTT.
"Saya rencana tahun depan hadirkan grup musik Slank atas kerjasama pemda dan Bank NTT," ujarnya disambut tepuk tangan meriah warga.
Sementara itu, Dirjen PDT Kementerian Desa, Samsul Widodo, mengatakan kementerian desa setiap tahun meluncurkan dana desa.
Tahun ini total dana desa yang digelontorkan ke Lembata senilai Rp100 miliar. "Tahun depan naik lagi karena Presiden Jokowi berjanji akan naikan dana desa. Desa akan dapat total Rp400 triliun. Sementara tahun ini Rp270 triliun," urainya.
Samsul mengatakan dana desa bisa dipakai untuk mengembangkan desa- desa wisata. Kalau ada festival semacam ini lagi delegasi kelompok kesenian dari setiap desa bisa memanfaatkan dana desa untuk keperluan festival seperti akomodasi, transportasi dan lain sebagainya.