20 Tahun Referendum, Sejarah Lepasnya Timor Timur dari Indonesia

Hari ini 20 tahun yang lalu, tepatnya pada 30 Agustus 1999, Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB) menggelar referendum di Timor Timur.

Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Panglima TNI dan panglima tertinggi Timor Leste di pintu perbatasan Motaain, Jumat (30/8/2019) bertepatan dengan 20 tahun referendum Timor Timur. 

Belakangan, rakyat Timor Timur menolak kehadiran militer Indonesia yang dituduh melakukan pembunuhan terhadap penduduk yang dianggap sebagai pejuang pro-kemerdekaan atau dekat dengan Fretilin.

Setelah berbagai negosiasi untuk menyelesaikan konflik di Timor Timur tak membuahkan hasil, Indonesia membawa masalah ini ke PBB usai berunding dengan Portugal.

Saat itulah, PBB membentuk misi United Nations Mission in East Timor (UNAMET) untuk meredam semua konflik di daerah tersebut sebelum berujung pada referendum untuk menentukan nasib Timor Timur di masa depan.

Sebelum membentuk UNAMET, pada 11 Juni 1999, Dewan Keamanan PBB menetapkan Resolusi 1246 yaitu kesepakatan antara Indonesia, Portugal dan PBB untuk menggelar sebuah referendum.

Dari kesepakatan itulah, PBB mempunyai membentuk misi UNAMET untuk mengawal referendum yang akan segera digelar.

Tepat pada 30 Agustus 1999, referendum yang difasilitasi PBB digelar. Menurut harian Kompas terbitan 30 Agustus 1999, Presiden BJ Habibie mengajak warga Timtim memberikan suara dalam referendum itu.

Habibie juga mengajak rakyat Timtim tetap bersatu untuk membangun masa depan yang lebih cerah bersama saudara-saudara serumpun di daerah lainnya.

Tercatat sebanyak 438.513 warga Timor Timur memiliki hak untuk memberikan suaranya termasuk 13.279 orang yang memberikan suara di daerah antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan ibu kota Portugal Lisbon.

Untuk kepentingan pemungutan suara, UNAMET menyediakan 850 lokasi tempat pemungutan suara.

Setelah dihitung, sebanyak 78,50 persen rakyat Timor Timur menginginkan pemisahan negeri itu dari Indonesia.

Pada Oktober 1999, secara resmi bendera Merah Putih tidak lagi berkibar di Timor Timur menyusul pengembalian kedaulatan Timtim dari Indonesia kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Upacara penurunan bendera Merah Putih di Dilli menjadi pertanda lahirnya sebuah negeri baru yang kini dikenal dengan nama Timor Leste.

Kondisi Terkini Warga Timor Leste yang Mengungsi ke Timor Barat

Negara Timor Leste merayakan 20 Referendum yang menandai kemerdekaan dari Indonesia, Jumat (30/8/2019). Kondisi mereka berangsur membaik. Lalu bagaimanakah kondisi warga Timor Leste yang mengungsi pasca jajak pendapat tahun 1999?

Dua puluh tahun sudah Muhajir Hornai Bello dan keluarga tinggal di Desa Noelbaki, Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) atau wilayah Timor Barat.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved