Kronologi Lengkap Pengeroyokan Seorang Pria di TTS NTT Hingga Tewas Karena Masalah Sepele

Kronologi Lengkap Pengeroyokan Seorang Pria di TTS NTT Hingga Tewas Karena Masalah Sepele.

Penulis: Dion Kota | Editor: maria anitoda
Pos KUpang.com/Dion Kota
Kronologi Lengkap Pengeroyokan Seorang Pria di TTS NTT Hingga Tewas Karena Masalah Sepele. 

Kronologi Lengkap Pengeroyokan Seorang Pria di TTS NTT Hingga Tewas Karena Masalah Sepele.

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota

POS-KUPANG.COM, SOE- Kronologi Lengkap Pengeroyokan Seorang Pria di TTS NTT Hingga Tewas Karena Masalah Sepele

Hati-hati jika kita ingin bermain gila (kelakar) apa lagi jika dalam keadaan mabuk karena bisa ditanggapi salah.

Hal inilah yang menimpah Matan Yongki (21) warga Kapan.

Di TTS, NTT- Hanya Bermain-Main Ucapan tapi Berujung Maut, Polisi Tetapkan 8 Orang Jadi Tersangka

Peringati Hari Patimura ke-202, Iwasma NTT Gelar Lari Obor 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Sebut Aturan Baru Pencairan THR Bisa Keluar dalam Dua Hari Ini

Matan harus merenggang nyawa usai dikeroyok oleh delapan orang warga Besana karena dipicu main gila yang ditanggapi serius para pelaku.

Awal mula kasus pengeroyokan ini bermula ketika korban mendatangi tempat pesta di rumah Zet Mateus Pay di Desa Besana.

Korban lalu duduk dengan kedelapan tersangka yaitu, YA, JS, YO, TT, DK, AM, OP dan TM.

Sambil menikmati pesta, korban dan para tersangka duduk minum sopi bersama.

Saat sementara minum, korban beberapa kali bermain gila.

Namun hal ini ternyata menyinggung perasaan para tersangka.

Karena tidak terima dengan cara korban bermain gila, akhirnya para tersangka melakukan penganiayaan hingga menyebabkan nyawa korban melayang.

" Korban main gila dengan para tersangka dengan mengatakan, ayo minum lagi, kalau tidak kita berkelahi saja. Kebetulan, minuman yang dikonsumsi bersama tersebut korban yang membeli. Namun kelakar korban ditanggapi serius oleh para tersangka sehingga berujung pengeroyokan," cerita Kasar Reskrim Polres TTS Iptu Jamari, SH., MH kepada pos Kupang, Rabu (15/5/2019) di ruang kerjanya.

Kasus pengeroyokan ini lanjut Jamari terjadi pada Sabtu (11/5/2019) malam di rumah Zet Mateus Pay. Awalnya, korban dianiaya di dalam tenda pesta.

Namun korban sempat lari sebelum akhirnya ditangkap oleh para pelaku yang kemudian melakukan penganiayaan dengan cara memukul korban baik dengan tangan kosong, kayu maupun batu di jalan raya yang berada tepat di depan tempat pesta.

Bupati Don Lantik Pejabat Administrator dan Pengawas Lingkup Pemkab Nagekeo

Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka dari Sandiaga Uno, Doakan Semoga Dilapangkan Kubur

Unggah Video Kucing di Kuburan Ustadz Yusuf Mansur Malah Diingatkan Soal Petugas KPPS yang Meninggal

Korban sempat berhasil melepaskan diri dan lari menuju kali. Namun korban kalah cepat dengan para tersangka.

Korban kembali dianiayai di kali dengan menggunakan batu kali.

Kepala korban mengalami luka parah akibat dipukul menggunakan batu dan kayu.

Korban akhirnya meninggal dunia di pinggir kali Besana.

" Korban sempat dua kali melarikan diri saat dianiaya para pelaku tetapi berhasil ditangkap dan dianiaya hingga meninggal dunia akibat luka parah pada bagian kepala," jelasnya.

Akibat perbuatan tersebut, para tersangka saat ini ditahan di sel tahanan Mapolres TTS.

Para tersangka dijerat dengan pasal 338 Jo 170 ayat 2 atau 3 dengan ancaman 15 tahun penjara. 

Ini adalah bukan kejadian pertama.

Saling Ejek di Media Sosial

Mengutip Wartakota, seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dikeroyok dan dibacok empat pelajar SMP lainnya di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, pada Sabtu (1/12/2018).

Empat orang yakni berinisial DR (14), OF (15), G (14) dan M (14) bertemu di TKP. Sementara Korban berinsial OCN (14).

Pengeroyokan dan pembacokan berawal dari saling ejek antara korban dengan salah satu pelaku berinsial OF (15) di media sosial.

OF yang kesal hingga akhirnya mengajak korban bertemu untuk saling adu kekuatan.

Saat keduanya bertemu ternyata pelaku membawa tiga teman lainnya.

Dinas PMD Malaka Gelar Rakor Pemanfaatan Dana Desa dan Inovasi Desa

Diduga Rekayasa Kasus, Vanessa Angel Laporkan 7 Penyidik Polda Jatim ke Mabes Polri

Bertemu Cawapres KH Maruf Amin, Pesona Wirda Mansur, Putri Ustadz Yusuf Mansur Curi Perhatian

Sementara korban hanya seorang diri hingga akhirnya terjadi pengeroyokan dan pembacokan.

"Awalnya korban dan pelaku OF chattingan, memang dua pelajar ini sekolah ditempat berbeda. Keduanya kerap saling ejek hingga puncak terjadilah pengeroyokan itu," kata Kapolsek Medan Satria Kompol I Made Suweta, Rabu (5/12/2018).

I Made mengatakan pengeroyokan itu dilakukan usai pulang sekolah sehabis ujian.

Pada awal berduel pelaku hanya menggunakan tangan kosong.

Namun, saat korban kalah dan ingin melarikan diri, ketiga teman pelaku lainnya justru mengejar dan melakukan pengeroyokan hingga pembacokan.

"Korban dikeroyok lawannya empat orang. Awalnya satu lawan satu terus temannya ikut bantu
saat korban terjatuh ingin kabur ke semak semak. Korban dikeroyok pakai gesper dan dibacok,"
jelasnya.

Atas kejadian itu, kata I Made korban mengalami luka dibagian punggung dan pinggang akibat
bacokan senjata tajam.

"Ada tiga bacokan sajam jenis celurit dibagian pinggang dan punggung. Korban sempat dapat perawatan di rumah sakit, saat ini kondisinya sudah membaik dan sudaj pulang,"ucapnya.

Usai kejadian keempat pelaku langsung melarikan diri ke tempat persembunyiannya yang biasa dijadikan base camp.

Atas insiden itu, kepolisian Polsek Medan Satria langsung mengejar keempat pelaku dan berhasil menangkap pelaku di base camp yang tak jauh dari lokasi pengeroyokan dan pembacokan.

"Tim reskrim kita langsung cepat dan buru pelaku. Keempat pelaku ditangkap di tempat
tongkrongannya berbentuk gubuk. Disana juga ditemukan berbagai jenis senjata tajam,"
paparnya.

Kejati DKI Kembalikan Remaja Penghina Jokowi ke Orangtua, Ini Alasannya

Ustadz Yusuf Mansur Pamer Kemesraan dengan Cawapres KH Maruf Amin, Ini Yang Mereka Bahas!

Jam Buka Puasa Rabu 14 Mei 2019/10 Ramadhan 1440 H, 5.35 Wita, Begini Doa dan Cara Nabi Berbuka

Barang bukti berupa satu buah baju seragam sekolah Pramuka milik korban yang berlumuran
darah, dua bilah Sajam jenis celurit, dua bilah senjata tajam jenis gergaji es.

"Para pelaku masih dibawah umur kita akan konsultasi jaksa seperti apa proses pengadilannya.
Yang jelas kita jalankan proses peradilan anak. Tapi sementara untuk pasal pelaku dikenakan
Pasal 170 Ayat 2 KUHPidana Tentang Tindak Pidana Pengeroyokan dengan ancaman hukuman
tujuh tahun penjara," katanya

Lelucon Berujung Maut, Seorang Mekanik Tewas

Mengutip Grid.ID, setiap orang tentu perlu bersenda gurau demi menghalau bosan dan memecah suasana.

Namun, selain menimbulkan sensasi kebahagiaan, senda gurau atau lelucon juga juga bisa membawa duka.

Dilansir dari Gulfnews, April lalu, seorang mekanik asal Bangladesh, berusia 34 tahun mengolok-olok rekan kerjanya hingga berujung kejadian fatal.

Tawa canda mereka berubah menjadi amarah dan rasa kesal.

Diketahui, keduanya saling menyerang dan beradu pukul.

Pria asal Pakistan, yang tak lain adalah rekan kerja mereka, sudah mencoba melerai.

Namun, korban hilang keseimbangan dan terjatuh.

Parahnya, sang pelerai ikut jatuh menimpa tubuh korban.

Mengetahui korban kesulitan bernapas, mekanik dan pekerja lainnya langsung memanggil ambulans.

Korban dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal.

Pemeriksa forensik Polisi Dubai menegaskan bahwa korban menderita serangan jantung yang disebabkan oleh rendahnya tingkat kalium dalam darahnya selain tekanan psikologis dan fisiologis.

Polisi telah menangkap terdakwa.

Menurut surat dakwaan, jaksa mengatakan bahwa pria asal Bangladesh memukul korban di berbagai bagian tubuhnya dan tersangka Pakistan jatuh di atasnya ketika mencoba untuk menghentikan pertarungan.

Jaksa menambahkan bahwa para tersangka tidak memiliki niat untuk membunuh korban.

Sebelumnya, kedua tersangka mengaku tidak bersalah.

"Mereka saling beradu pukul. Saya bermaksud menengahi," kata pria Pakistan di hadapan Hakim Ketua, Urfan Omar.

10 Deretan Solo Fancams Para Idol KPop yang Paling Populer di Tahun 2019, Idola Kamu Ada?

Terungkap, Gratifikasi yang Diterima Pejabat PUPR dari Proyek di Istana Merdeka dan Istana Cipanas

Banyak Mobil Pengusaha yang Buron di Sumba Timur, Ini Pemicunya

Jam Buka Puasa Rabu 14 Mei 2019/10 Ramadhan 1440 H, 5.35 Wita, Begini Doa dan Cara Nabi Berbuka

Menurut kepolisian setempat, insiden berdarah itu terjadi sekitar pukul 15:30 di area Business Bay.

"Insiden itu terjadi di lantai 25 gedung yang sedang dibangun. Terdakwa mengklaim bahwa dia bercanda dengan korban secara verbal dan fisik sebelum dia marah dan menyerangnya," ujar pihak kepolisian.

Pria asal Bangladesh juga berujar bahwa korban tersandung dan jatuh di lantai beton.

Diketahui, keputusan persidangan akan didengar pada 18 Juni mendatang. (*)

Follow Instagram POS-KUPANG.COM ya>>

Jangan lupa subscribe Youtube POS-KUPANG.COM ya>>>

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved